Jakarta (ANTARA News) – Pengadilan Prancis memenjarakan tiga suporter Rusia terkait kerusuhan di Euro 2016 sedangkan seorang provokator dari sayap kanan Rusia dideportasi dari Prancis.
Suporter yang dipenjara - Alexei Yerunov, Nikolai Morozov and Sergei Gorbachev – merupakan tiga di antara 43 orang yang ditangkap kepolisian Prancis pada Selasa setelah kerusuhan di Marseille menjelang laga Rusia versus Inggris.
Jaksa penuntut mengatakan 20 suporter akan dideportasi dari Prancis, termasuk Alexander Shprygin yang merupakan kepala suporter nasional Rusia yang bekerja untuk seorang anggota legislatif ultranasionalis.
Persidangan di Marseille ini menjadi kali pertama untuk pendukung sepak bola asal Rusia yang diadili karena melakukan kekerasan yang melukai 35 orang. Enam warga Inggris juga ditahan.
Yerunov (29), suporter yang juga petugas humas di Lokomotiv Moscow menurut situs klub tersebut, menerima vonis hukuman paling lama, yaitu 24 bulan.
Dia mengakui memang berada di lokasi serangan yang terekam tersebut. Dia memukuli suporter Inggris dengan batang besi dan membuat korbannya terluka parah. Namun, dia menolak untuk bertanggung jawab.
“Saya minta maaf. Saya mengakui bahwa saya memang di sana tapi saya tidak memukul siapa pun. Tangan saya bersih,” ujar Yerunov dilansir dari AFP, Jumat.
Sedangkan Gorbachev (33), yang memimpin klub suporter divisi dua Rusia, dipenjara 18 bulan dan Morozov (28) dijatuhi hukuman 12 bulan.(ik)
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016