Jakarta (ANTARA News) - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meminta pemerintah Indonesia menolak resolusi lanjutan Dewan Keamanan PBB bagi Iran terkait pengayaan uranium yang dilakukan negara itu. "Dalam sidang nanti kami minta pemerintah Indonesia menyuarakan penolakan," kata Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi di Jakarta, Kamis. Kepada pers usai menerima kunjungan Kuasa Usaha Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia John A Heffern, Hasyim mengakui bahwa penolakan Indonesia tentu tidak akan banyak berpengaruh dalam menghentikan resolusi tersebut. "Tapi lebih baik Indonesia membela Iran, sekalipun akan kalah. Kalah tidak masalah, yang penting komitmennya jelas," katanya. Dalam kasus nuklir Iran, menurut Hasyim, sangat jelas terjadi ketidakadilan. Banyak negara yang mengembangkan program nuklir, bahkan untuk persenjataan, namun Iran yang mengembangkan nuklir untuk kesejahteraan rakyatnya atau bukan untuk senjata justru dilarang. "Karena persoalannya adalah ketidakpercayaan. Repot kalau sudah begitu karena pasti tidak akan obyektif," kata doktor honoris causa bidang Peradaban Islam itu. Ditanya kemungkinan Indonesia akan memilih bersikap abstain, Hasyim mengatakan, sikap itu lebih bagus daripada mendukung, sehingga tidak masalah. Indonesia merupakan anggota tidak tetap DK PBB, sehingga dalam sidang menentukan resolusi bagi Iran, Indonesia akan terlibat di dalamnya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007