Dengan `mobile e-ticketing` ini, para pengguna jasa tak perlu buru-buru, antre panjang di loket di pelabuhan. Jadi bisa beli tiket sambil beristirahat karena kami siapkan `booth` tiket yang nyaman."

Jakarta (ANTARA News) - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) meluncurkan layanan "mobile e-ticketing" berupa titik-titik pembelian tiket untuk meningkatkan kenyamanan pengguna jasa penyeberangan khusus jalur Merak-Bakauheni untuk musim Lebaran 2016.

"Berbeda dengan tahun lalu, tahun ini kami ada mobile e-ticketing agar para pengguna jasa punya pilihan untuk beli tiket di luar loket pelabuhan," kata Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry Danang Setyo Baskoro dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat petang.

Danang menjelaskan "mobile e-ticketing" merupakan layanan baru di mana pengguna jasa dapat membeli tiket di titik-titik di luar loket pelabuhan.

Meski bukan berupa aplikasi yang dapat diunduh di ponsel cerdas, sistem "mobile e-ticketing" akan menghubungkan layanan pembelian tiket di luar loket pelabuhan dengan sistem yang ada di pelabuhan.

Ada tiga titik pembelian untuk lintasan terpadat itu, yakni di "rest area" KM 43 dan KM 68 Tol Tangerang-Merak untuk arus mudik, serta di Hotel 56 Kalianda, Lampung, untuk arus balik.

Layanan "mobile e-ticketing" itu akan melayani pengguna jasa selama 24 jam penuh tiap harinya, mulai dari H-12 hingga H-1 Lebaran (rest area) dan H+1 hingga H+7 di Hotel 56 Kalianda, Lampung.

"Dengan mobile e-ticketing ini, para pengguna jasa tak perlu buru-buru, antre panjang di loket di pelabuhan. Jadi bisa beli tiket sambil beristirahat karena kami siapkan booth tiket yang nyaman," katanya.

Danang menuturkan pihaknya menyiapkan jalur khusus (fast track) bagi para pengguna jasa yang membeli tiket melalui titik-titik pembelian "mobile e-ticketing" sehingga diharapkan dapat mengurangi kepadatan di pintu masuk pelabuhan.

Selain menyiapkan jalur "fast track", pihaknya juga akan menambah jumlah loket penjualan tiket di lintasan Merak-Bakauheni.

Di Merak, lanjut Danang, akan ada penambahan loket "portable" sebanyak 42 unit, yakni 2 loket penumpang, 14 loket sepeda motor, 9 loket kendaraan, 10 loket di Terminal Terpadu Merak (TTM), 3 loket rest area KM43, 3 loket rest area KM68, dan 1 loket di stasiun kereta api.

Sedangkan untuk di Pelabuhan Bakauheni, penambahan loket sebanyak 12 unit, terdiri atas 4 loket penumpang, 5 motor, dan 3 di hotel 56 Kalianda.

"Harapan kami dengan begini kemacetan bisa terurai hingga 25 persen atau seperempatnya karena selain siapkan pembelian di rest area tol, loket untuk kendaraan juga ditambah. Konsekuensinya hanya ke biaya (operasional) saja karena yang melayani jadi lebih banyak," katanya.

Perseroan itu memperkirakan jumlah penumpang lintasan Merak-Bakauheni akan mengalami kenaikan 13 persen dibandingkan tahun lalu hingga mencapai lebih dari 1 juta orang.

Sedangkan kenaikan volume kendaraan umum dan pribadi seperti truk sebesar 4 persen, sepeda motor 5 persen, kendaraan kecil 8 persen dan bus 5 persen dengan jumlah total diprediksi mencapai lebih dari 200 ribu unit kendaraan.

Danang menambahkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengantisipasi kemacetan dan kepadatan di sekitar dan dalam kawasan kawasan "rest area".

Kendati demikian, ia mengaku tidak akan bisa mengatur kepadatan kendaraan saat puncak arus mudik dan balik di luar area pelabuhan meski telah menyiapkan jalur cepat khusus.

"Kami upayakan untuk mengatur agar kendaraan in crowded (padat) tapi tetap tertib. Itu yang penting," katanya.

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016