Caracas (ANTARA News) - Polisi Venezuela menangkap 400 orang setelah krisis pangan di negara tersebut meletus menjadi penjarahan pekan ini, kata seorang pejabat propemerintah pada Kamis (16/6).
Puluhan toko dibobol dan dijarah pada Selasa di kota timur Cumana, titik pergolakan terbaru dalam krisis yang sudah menewaskan sedikitnya empat orang sejauh ini.
Gubernur negara bagian Sucre, tempat Cumana berada, mengatakan kepada stasiun televisi negara VTV bahwa "lebih dari 400 orang" ditangkap termasuk tiga tersangka pemimpin penjarahan di kota tersebut.
"Kami akan memantau penyelidikan sampai kami mengetahui dalang" di balik kekacauan ini, kata Gubernur Luis Acuna seperti dikutip kantor berita AFP.
Acuna adalah anggota Partai Sosialis Venezuela pimpinan Presiden Nicolas Maduro.
Oposisi menyalahkan Maduro atas krisis ekonomi yang mengakibatkan warga Venezuela menderita kelangkaan pangan dan kebutuhan pokok.
Maduro menyebut krisis dipicu "perang ekonomi" oleh elite bisnis.
Dia sudah berjanji melawan upaya oposisi berhaluan tengah-kanan untuk menggulingkan dia dari jabatannya dan memperingatkan dia tidak akan menolerasi kekerasan.
Sekutunya di Sucre, Acuna, pada Kamis menuding oposisi "menaburkan nilai-nilai paramiliter seperti kebencian dan kekerasan, kepada sejumlah warga."
Dia mengatakan situasi di Cumana "sudah kembali normal" sejak kejadian penjarahan, yang meletus dalam aksi protes atas kelangkaan pangan.(mr)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016