Caracas (ANTARA News/dpa) - Venezuela memerintahkan pengusiran duta besar Israel untuk negara itu, Selasa waktu setempat (Rabu WIB), sebagai bentuk protes atas berlanjutnya operasi militer Israel di Jalur Gaza.

"Di masa yang tragis dan kurang ajar ini, rakyat Venezuela menunjukkan solidaritasnya yang tak bertepi pada rakyat Palestina dan mengulurkan tangannya dengan menyatakan bahwa pemerintah Venezuela tidak akan berhenti (menolong) sampai melihat hukuman berat ditimpakan pada mereka yang bertanggungjawab atas kejahatan-kejahatan mengerikan itu," demikian pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Venezuela.

Venezuela menggambarkan ofensif Israel itu sebagai "terorisme negara" dan "pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional," kemudian memerintahkan Duta Besar Israel Shlomo Cohen dan semua staf diplomtik Israel yang tersisa angkat kaki dari negara Amerika Selatan itu.

Caracas mengambil langkah serupa dua tahun lalu sebagai wujud protes mereka atas operasi militer Israel ke Lebanon yang membidik Hizbullah.

Selasa pagi, Presiden Venezuela Hugo Chavez menyebut tentara Israel "pengecut" karena melakukan ofensif ke Jalur Gaza dan menyatakan rakyat Israel mestinya memprotes operasi militer yang telah menewaskan 580 orang itu.

"Pengecut sekali tentara Israel itu. Mereka menyerang rakyat yang kehausan, tertidur lelap, tak berdosa dan mereka sebut aksi itu demi membela rakyatnya. Saya himbau rakyat Israel untuk bangkit menentang pemerintah mereka," kata Chavez kepada para wartawan.

Dia menyebut President Israel Shimon Peres dan Presiden AS George W. Bush harus diajukan ke Mahkamakah Internasional karena melakukan genosida (pembasmian etnis).

Selama kunjungannya ke sebuah rumah sakit khusus anak di Caracas, Chavez menilai masyarakat internasional mesti berupaya menghentikan kegilaan di Gaza seraya menandaskan pemerintahnya sedang mengupayakan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina.

Chavez berharap, karena pemerintahannya menghormati kehidupan orang Israel di Venezuela, maka masyarakat keturunan Yahudi di Venezuela juga mesti berbicara lantang menentang tindakan barbar Israel.

"Mereka menuduh (Presiden Iran) Mahmoud Ahmadinejad bertangungjawab atas genosida tapi mereka tak mampu membuktikan tuduhan itu karena dia tidak pernah menginvasi siapapun. Venezuela juga tidak menginvasi orang lain. Mereka menuduh (pemimpin Kuba) Fidel Castro seorang tiran dan pembunuh," kata Chavez menyebut beberapa sekutunya.

Tetapi, Chavez heran tidak pernah ada tuduhan serupa kepada Presiden Israel Shimon Peres. "Sinis sekali dunia ini ya," sambungnya. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009