Batam (ANTARA News) - Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Bersama Rakyat (LSM Gebrak) melakukan teatrikal mandi di Bundaran Otorita Batam (OB) guna memperingati Hari Air se-Dunia, Kamis.
"Teatrikal ini menggambarkan betapa sulit dan mahalnya air yang merupakan kebutuhan pokok manusia," kata Ketua Gebrak, Uba Ingan Sigalingging di Batam.
Dalam aksi itu, seorang lelaki yang hanya mengenakan celana dalam, mandi menggunakan air berwarna kecoklatan. Sementara seorang lainnya menggunakan air bersih dalam galon.
Kaki orang yang mandi dengan air bersih menginjak tubuh orang yang mandi air kotor.
Sigalingging mengatakan adegan itu mengartikan kesewenangan orang kaya dengan merampas air bersih yang merupakan hak bersama.
"Privatisasi air yang dilakukan pemerintah, terutama Otorita Batam adalah pengkhianatan atas UUD pasal 33 ayat 3," katanya.
Ia mengatakan air adalah hak dasar manusia sejajar dengan oksigen untuk bernafas.
Batam, menurut dia merupakan salah satu kota yang terancam krisis air bersih karena jumlah penduduk yang terus bertambah, pencemaran air oleh pabrik meningkat dan berkurangnya daerah resapan air.
Sigalingging memperkirakan 2015 Batam akan mengalami krisis air jika pemerintah tidak segera turun tangan membuat daerah resapan air dan penghijauan.
"Bisa-bisa kita impor air dari Malaysia," katanya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007