"Di Indonesia, PAUD mudah dijumpai dimana-mana tetapi di Sabah PAUD di SIKK inilah yang pertama," ucap Konsul Jenderal RI Kota Kinabalu, Akhmad DH. Irfan dalam keterangannya, Kamis.
Dijelaskannya, KJRI Kota Kinabalu sering didatangi para orang tua WNI yang memohon agar Pemerintah Indonesia juga membuka pelayanan pendidikan PAUD untuk anaknya.
"Semula saya menduga bahwa permohonan membuka PAUD itu hanyalah digunakan untuk penitipan anak, tetapi ternyata PAUD itu adalah upaya pembinaan bagi anak sebelum mereka berada pada jenjang pendidikan dasar," tuturnya.
Sedangkan, Kepala Sekolah SIKK, Istiqlal Makrip mengatakan Pemerintah RI di Sabah telah mendirikan Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) yang telah membuka pelayanan pendidikan untuk jenjang siswa SD, SMP dan SMA.
Namun, lanjut dia, jumlah anak-anak usia dini yang memerlukan pendidikan ternyata juga banyak.
"Atas permohonan dan desakan masyarakat dan setelah mendapatkan pengarahan dari KJRI Kota Kinabalu dan pertimbangan dari Kemendikbud, maka diputuskan untuk dibuka pelayanan pendidikan PAUD di SIKK," ujarnya dengan menyebutkan pengelola PAUD di SIKK yakni Fidiyani Nasution.
Pembukaan secara resmi PAUD di SIKK dilaksanakan berbarengan dengan acara wisuda kelulusan SD berjumlah 58 siswa dan SMP berjumlah 95 Siswa.
Acara gabungan berlangsung meriah dengan tampilnya anak-anak PAUD berupa beberapa kreasi anak yang masih lugu, antara lain pembacaan puisi tentang ucapan terima kasih kepada guru yang telah menanamkan cinta tanah air dan Tarian Pidi-pidi.
Nilai 100
Sementara itu, siswa yang diwisuda tahun 2016 memiliki dua siswa istimewa karena mendapatkan nilai ujian nasional sempurna 100, yaitu Fauzan Hafiz pada mata pelajaran IPA dan Nisrina Syifa pada mata pelajaran bahasa Inggris.
Dalam acara penyampaian sambutan, Fauzan Hafiz sebagai wakil dari siswa menyatakan berterima kasih kepada para guru yang telah memberikan pelajaran dan pengetahuan dan jasanya akan terus diingat olehnya.
"Terima kasih kepada para guru dan orang tua yang telah mengantarkan kami lulus SD dan SMP. Tetapi untuk mencapai cita-cita, masih perlu lagi jalan yang panjang. Untuk itulah mohon dukungan dan dorongan agar dapat meraih cita-cita," ucap Fauzan yang bercita-cita menjadi dokter itu.
Di Sabah terdapat WNI berjumlah 500.000 jiwa dan kebanyakannya adalah pekerja di ladang sawit.
Selain WNI pekerja, terdapat juga anak-anak usia dini yang jumlahnya berkisar 50.000 anak yang memerlukan pelayanan pendidikan. Pemerintah RI cq KJRI Kota Kinabalu dan SIKK telah mendirikan Community Learning Center (CLC) berjumlah 212 buah dengan jumlah siswa total 23.780 an siswa.
Pewarta: N. Aulia Badar
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016