"Bahkan, jumlah peretasnya mencapai puluhan orang. Makanya, pendaftaran secara online sempat mengalami masalah," kata Kepala Dinas Pendidikan DKI Sopan Adriyanto di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, adanya aksi peretasan yang dilakukan oleh puluhan peretas itu telah melumpuhkan data server sehingga pendaftaran untuk tingkat sekolah menengah atas (SMA) bermasalah.
"Sejak PPDB pertama kali dibuka pada hari Rabu (15/6), memang terlihat lalu lintas pendaftarannya padat. Ditambah lagi, adanya serangan peretas sehingga server down," ujar Sopan.
Meskipun demikian, dia meminta masyarakat agar tidak panik. Pihaknya segera memperbaiki situs PPDB "online" supaya bisa segera diakses sehingga masyarakat bisa mendaftarkan anak-anaknya untuk masuk ke tingkat SMA maupun sederajat.
"Kami tidak menyangka lalu lintasnya akan padat seperti ini. Akan tetapi, kami tidak boleh banyak beralasan. Kami akan segera mengatasi masalah itu dengan melibatkan berbagai pihak," tutur Sopan.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Dinas Komunikasi, Informatika, dan Kehumasan (Kominfomas) DKI Jakarta untuk dapat menyediakan server cadangan.
"Mengenai serangan peretas itu, kami sudah membicarakannya dengan tim informasi teknologi (IT) sekaligus berkoordinasi dengan Dinas Kominfomas untuk urusan back up," ungkap Sopan.
Karena adanya permasalahan tersebut, pihaknya telah memutuskan untuk memperpanjang masa pendaftaran hingga 2 hari ke depan. Awalnya, pendaftaran hanya berlangsung mulai 15 hingga 16 Juni 2016.
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016