Kalau benar situs diretas,itu diakibatkan oleh serangan DDoS sehingga memenuhi `bandwidth` (lebar pita, red.) akses,"

Semarang (ANTARA News) - Ada dua kemungkinan yang menyebabkan situs Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA dan sederajat DKI Jakarta lumpuh atau tidak berfungsi, salah satunya mendapat serangan DDoS, kata pakar keamanan siber Pratama Dahlian Persadha.

Menjawab pertanyaan Antara di Semarang, Kamis, Pratama D. Persadha menjelaskan bahwa distributed denial of service (DDoS) atau penolakan layanan secara terdistribusi adalah salah satu jenis serangan denial of service (DoS).

Pratama mengemukakan hal itu ketika merespons pernyataan Kepala Dinas Pendidikan DKI Sopan Adriyanto di Jakarta, Kamis, bahwa situs PPDB 2016 sempat diretas sehingga pendaftaran secara "online" atau daring sempat mengalami kendala.

"Kalau benar situs diretas,itu diakibatkan oleh serangan DDoS sehingga memenuhi bandwidth (lebar pita, red.) akses," katanya.

Ia menjelaskan bahwa serangan DDoS adalah serangan terhadap server di dalam jaringan internet dengan membanjiri jaringan dengan banyak data.

"Hasilnya, pengguna tidak bisa mengakses situs yang dituju," kata Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC (Communication and Information System Security Research Centre) itu.

Kemungkinan kedua situs PPDB Tahun Pelajaran 2016/2017 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hingga Kamis masih bermasalah sehingga para calon siswa belum bisa mendaftar karena sulitnya mengakses situs PPDB, menurut Pratama, karena banyaknya orang yang mengakses situs tersebut sehingga "traffic" menjadi tinggi yang menyebabkan situs menjadi sulit untuk diakses.

Untuk mengatasi hal tersebut, lanjutnya, Dinas Pendidikan DKI Jakarta bisa menambah kapasitas "bandwith" dan server. Dengan penambahan jumlah server, situs bisa dibuka dengan normal walaupun diakses oleh banyak orang.

Pewarta: D.Dj. Kliwantoro
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016