Mayoritas bursa saham global yang tertekan berdampak negatif pada laju indeks BEI
Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis ditutup melemah tipis sebesar 0,43 poin atau 0,01 persen menjadi 4.814,39.
Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak menguat 0,26 poin (0,03 persen) menjadi 820,41.
"Mayoritas bursa saham global yang tertekan berdampak negatif pada laju indeks BEI. Pelemahan bursa saham itu seiring dengan kekhawatiran investor menjelang referendum Brexit (Inggris keluar dari Uni Eropa)," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere di Jakarta, Kamis.
Ia menambahkan bahwa keputusan Brexit itu dikhawatirkan dapat menyebabkan gelombang gejolak baru di pasar global. Dampak Brexit itu, juga dikhawatirkan memicu kecemasan pelemahan nilai tukar poundsterling yang dapat berimbas ke mata uang di negara berkembang.
"Kondisi itu dikhawatirkan dapat menambah pengaruh negatif bagi perekonomian global," katanya.
Sementara itu, analis HD Capital Yuganur Wijanarko mengatakan bahwa secara teknikal, tren indeks BEI masih berada dalam area positif. Tekanan indeks BEI diperkirakan sementara mengingat sebagian pelaku pasar masih melakukan aksi beli terhadap saham-saham berkapitalisasi besar dan lapis dua.
"Kondisi itu membuat IHSG masih mampu berada di atas level 4.800 poin," katanya.
Frekuensi perdagangan saham di BEI mencapai 223.875 kali transaksi dengan total jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 5,33 miliar lembar saham senilai Rp4,91 triliun. Terdapat 100 saham naik, 164 saham turun, dan 107 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 429,10 poin (2,10 persen) ke level 20.038,42, indeks Nikkei turun 485,44 poin (3,05 persen) ke level 15.434,14, dan Straits Times melemah 22,69 poin (0,82 persen) ke posisi 2.751,56.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016