London (ANTARA News) - Duta Besar RI untuk Inggris dan Irlandia Rizal Sukma mempromosikan kemudahan berusaha di Indonesia di hadapan ratusan pengusaha Inggris di Exhibition Centre Liverpool, Inggris, Rabu.

Dubes berbicara pada acara Trade Exchange on ASEAN untuk mempromosikan peluang usaha di negara-negara ASEAN setelah diluncurkannya Komunitas Ekonomi ASEAN pada Desember 2015.

Dubes Rizal Sukma menjadi nara sumber utama dalam sesi talkshow yang membahas posisi ASEAN di kawasan Asia dan upaya ASEAN untuk membuka pasar melalui pembentukan Komunitas Ekonomi ASEAN serta posisi Indonesia di ASEAN.

"ASEAN menjadi bagian penting dan tidak terpisahkan dari dinamika Asia Timur yang sedang menjadi pusat gravitasi ekonomi dan politik dunia. Indonesia merupakan negara kunci di ASEAN dalam hal ini," ujar Rizal Sukma.

Dubes Rizal Sukma memaparkan langkah Presiden Joko Widodo dalam membuka pasar Indonesia dan meningkatkan kemudahan berusaha.

"Agenda Pemerintah ke depan, salah satunya meningkatkan kemudahan berusaha di Indonesia," ujarnya.

Pengalaman Presiden Jokowi sebagai pelaku bisnis, kata dia, mendorongnya untuk mengatasi hambatan dalam berusaha. Salah satu kebijakan Presiden Jokowi adalah menyederhanakan proses birokrasi, seperti membuat proses perizinan investasi menjadi tiga jam.

Menurut Dubes, langkah Presiden Jokowi lainnya adalah memastikan berjalannya pembangunan infrastruktur melalui blusukan. Indonesia telah memulai pembangunan proyek infrastruktur, seperti pelabuhan, bandara, jalan, dan rel kereta api untuk mengurangi biaya logistik dan membangun konektivitas.

Dubes Rizal Sukma didampingi Counsellor Fungsi Ekonomi KBRI London, Vitto R. Tahar, dan Sekretaris Kedua Fungsi Ekonomi KBRI London Atu Indarto. Selain sebagai nara sumber, kantor perwakilan BPKM di London juga membuka stand pameran selama berlangsungnya acara.

Menurut Pejabat Promosi Investasi BKPM (IIPC) di London Nurul Ichwan, partisipasi pihaknya adalah untuk menjaring investor Inggris agar menanamkan modalnya di Indonesia.

"Kami memanfaatkan kesempatan kehadiran ratusan pengusaha Inggris di acara ini untuk menawarkan peluang investasi di sejumlah sektor prioritas Indonesia, seperti infrastruktur dan industri manufaktur, dan memberikan fasilitas konsultasi kepada calon investor," ujar Nurul Ichwan.

Kegiatan IFB 2016 dibuka secara resmi oleh Menteri Keuangan Inggris George Osborne, 13 Juni 2016 dan akan berlangsung hingga tanggal 1 Juli mendatang. Kegiatan dua tahunan yang diselenggarakan Pemerintah Inggris ini untuk memberikan kesempatan bagi pengusaha negara itu untuk menjajaki peluang usaha di berbagai negara.

Pada penyelenggaraan tahun 2014, IFB menghasilkan kesepakatan bisnis sebesar 250 juta Pound Sterling. Pada tahun ini, penyelenggara IFB 2016 memperkirakan kehadiran sekitar 30 ribu kalangan usaha dari 90 negara dapat menghasilkan kesepakatan bisnis lebih besar dari IFB 2014.

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016