Padang (ANTARA News) - Pesantren Ramadhan yang digelar oleh SMP IT Adzkia kota Padang, Sumatera Barat, menargetkan siswanya akan selalu terbiasa membaca dan mencintai Al-Quran meskipun Pesantren Ramadhan telah selesai.
Seperti halnya di bulan Ramadhan ini kami berharap siswa nantinya akan tetap membaca Al-quran karena sudah dibiasakan dari sekarang, kata ketua panitia acara Pesantren Ramadhan, Zulkarnaen di Padang, Rabu.
Selain itu, tambahnya setiap target yang dijalankan selama Ramadhan tidak berhenti ketika pesantren selesai, namun akan tetap berkelanjutan hingga kegiatan belajar seperti biasa.
Pada Ramadhan ini siswa diwajibkan menghafal alquran minimal tiga baris dan membaca Alquran setengah Juz per hari, ujarnya.
Selain membaca dan menghafal Alquran siswa juga dibimbing untuk memperbaiki lafadz dan tajwidnya.
Yang mengejutkan adalah kebanyakan siswa kami selalu melebihi dari target yang sudah ditetapkan, kata dia.
Selanjutnya, ia menambahkan bahwa siswa juga diberikan lembaran muttabaah amalan yaumi yaitu lembaran yang berisi amalan sehari-hari yang sunat hingga yang wajib sehingga kegiatan mereka terpantau setiap harinya.
Agar setiap program ini tercapai, nilai pesantren akan digabungkan dengan nilai pelajaran Alquran dan pendidikan agama, sehingga siswa bersemangat melakukannya, selain tentunya ada penghargaan di akhir acara untuk mereka yang melampaui teman-temannya, ujar Zul.
Panitia acara, Rina Haryati juga menyebutkan hal yang sama, tidak sulit untuk mengajak siswa menghafal Alquran karena dilakukan bersama-sama.
Siswa punya kesempatan untuk saling menyetor hafalan kepada temannya, sebutnya.
Ia juga mengatakan selepas dari SMP siswa diprogramkan mampu menghafal minimal 2 juz.
Bahkan untuk program mendatang hafalan ditingkatkan hingga lima Juz, dilihat dari potensi siswa yang mampu melaluinya, kata dia.
Ia menambahkan tujuannya nanti adalah siswa mampu masuk ke sekolah-sekolah unggul di kota padang bahkan di luar sumatera barat.
Sebelumnya Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah menjanjikan bagi siswa yang hafal Al Quran dapat bebas memilih sekolah di daerah tersebut.
Pewarta: MR Denya
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016