Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pemuda dan Olahraga bersama Komisi X DPR menggelar rapat yang membicarakan terkait Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan Rencana Kerja Anggaran (RKA).

"Hari ini ada beberapa kesimpulan yang telah disepakati, salah satunya Komisi X belum menyetujui baik dana pagu masing-masing," kata Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi usai menghadiri rapat di Kompleks DPR, Jakarta, Rabu.

Ia juga menjelaskan bahwa akan membuat komparasi kinerja tahun 2015 dan 2016 sebagai referensi pembuatan RKPdan RKA 2017. Selain itu juga ada yang menjadi catatan bahwa rasional kebutuhan anggaran persiapan Asian Games XVIII agar dihitung kembali demi tercapainya prestasi yang diharapkan.

Kemudian alokasi anggaran dan program kegiatan masing-masing deputi agar diperjelas untuk persiapan Asian Games dan INASGOC agar tidak terjadi duplikasi.

Total usulan kebutuhan tambahan anggaran melalui APBN-P TA 2016 adalah sebesar Rp1.021.941.500.000. Dalam rapat tersebut Imam juga menjelaskan ringkasan kegiatan prioritas Kemenpora bidang Pemuda tahun 2017.

Pertama Pengembangan Kewirausahaan Pemuda, kemudian Pengembangan Kreativitas Pemuda, Peningkatan Kapasitas Pemuda, Peningkatan Iptek dan Imtaq Pemuda dan Pengembangan Standardisasi Infrastruktur Pemuda.

Sedangkan untuk bidang olahraga, anggaran terbesar terdapat pada persiapan Asian Games 2018 dan Asian Para Games. Anggaran tersebut tertulis sebesar Rp768,03 miliar secara baseline.

"Untuk hasil akhir masih menunggu dari Kementerian Keuangan, Bapenas dan juga lainnya, hari ini hanya mendengarkan saja masukan-masukan," kata Imam.

Sementara itu, anggota DPR Popong Otje Djundjunan mengingatkan bahwa berapapun anggaran yang didapat atau jika ada kemungkinan dipotong, sebisa mungkin prestasi dari Kemenpora tidak menurun atau tetap sesuai target.

"Memang susah jika sampai dikurangi, namun prestasi janganlah sampai berkurang," kata Ceu Popong sapaan akrabnya ketika memberi saran kepada Imam Nahrawi.

Pewarta: Afut Syafril
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016