Rennes (ANTARA News) – Seorang pria yang diketahui memiliki masalah kejiwaan menikam seorang remaja perempuan berusia 19 tahun sebanyak tiga kali di Prancis Barat pada Selasa (14/06), mengatakan kepada polisi bahwa dia mendengar suara yang memerintahkan dia “berkurban” untuk Ramadan, kata jaksa penuntut Rennes.

Serangan itu terjadi sehari setelah seorang ekstremis menewaskan dua polisi Prancis di sebuah kota kecil di dekat Paris, dalam penusukan yang terinspirasi dari ISIS.

“Ada suara-suara yang menyuruhnya membuat pengorbanan untuk Ramadan,” bulan puasa bagi umat Islam yang dimulai pada 6 Juni, kata jaksa penuntut Nicolas Jacquet kepada AFP.

Pria berusia 32 tahun tersebut langsung diperiksa oleh seorang dokter dan dibawa ke sebuah rumah sakit jiwa setelah menusuk sang remaja dua kali di bagian pergelangan tangan dan satu kali di bagian perut, ujar Jacquet, menambahkan bahwa luka korban tidak fatal.

Pelaku mengatakan kepada seorang saksi mata bahwa dia muslim sebelum menyerahkan pisau itu setelah serangan terjadi, kata Jacquet.

Sang pria sudah beberapa kali keluar masuk rumah sakit jiwa, kata Jacquet, menambahkan bahwa dia mengatakan kepada penyidik dia mendapat perawatan skizofrenia dan harus disuntik pada Selasa.

Penyelidikan terhadap upaya pembunuhan sudah digelar.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016