Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menetapkan hasil penjualan Surat Utang Negara (SUN) dalam valuta asing berdenominasi Euro (Euro Bonds) seri RIEUR0623 dan RIEUR0628 sebesar tiga miliar euro yang akan digunakan untuk menutup pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Rabu, menyebutkan seri RIEUR0623 dan RIEUR0628 masing-masing memiliki nominal 1,5 miliar euro.
Obligasi seri RIEUR0623 memiliki tenor tujuh tahun dengan tingkat kupon 2,625 persen dan tanggal jatuh tempo pada 14 Juni 2023.
Distribusi seri tersebut tersebar di wilayah Inggris Raya sebanyak 31 persen, Jerman dan Austria tujuh persen, Skandinavia dan Swiss delapan persen, Eropa lainnya 12 persen, Amerika Serikat 21 persen, Asia kecuali Indonesia 10 persen dan Indonesia 11 persen.
Jenis investor bagi seri ini terbagi atas Asset Manager/Fund Manager 68 persen, Bank/Private Bank 21 persen, Asuransi/Dana Pensiun empat persen dan Bank sentral/Sovereign Funds tujuh persen.
Sedangkan, obligasi seri RIEUR0628 mempunyai tenor 12 tahun, tingkat kupon 3,75 persen dan tanggal jatuh tempo pada 14 Juni 2028.
Distribusi seri tersebut tersebar di wilayah Inggris Raya sebanyak 29 persen, Jerman dan Austria enam persen, Skandinavia dan Swiss tujuh persen, Eropa lainnya tujuh persen, Amerika Serikat 39 persen, Asia kecuali Indonesia 10 persen dan Indonesia dua persen.
Jenis investor bagi seri ini terbagi atas Asset Manager/Fund Manager 76 persen, Bank/Private Bank 6 persen, Asuransi/Dana Pensiun delapan persen dan Bank sentral/Sovereign Funds 10 persen.
Final pricing dari imbal hasil tersebut, 20 bps (basis poin) lebih ketat dari initial price guidance yaitu mid swap MS+280bps tenor 10 tahun dan MS+345bps tenor 30 tahun.
Total penawaran yang masuk mencapai 8,36 miliar Euro sehingga terdapat kelebihan permintaan (oversubscription) sebesar 2,8 kali.
Transaksi ini merupakan penerbitan terbesar yang dilakukan Pemerintah Indonesia sekaligus transaksi dual-tranche pertama kali dengan jatuh tempo paling lama untuk denominasi Euro.
Transaksi itu juga merupakan penerbitan obligasi valas terbesar yang pernah dilakukan oleh negara non-Eropa maupun negara dari kawasan Asia.
Dalam penawaran yang masuk terdapat sejumlah investor yang baru pertama kali berpartisipasi dalam penerbitan Euro oleh pemerintah Indonesia.
Hal ini sejalan dengan strategi pemerintah dalam melakukan diversifikasi basis investor global serta menandakan masih tingginya kepercayaan investor dan sentimen positif pada prospek perekonomian Indonesia.
Untuk penerbitan Euro Bonds ini, Indonesia memperoleh rating BBB- (stable) dari Fitch, BB+ (positive) dari S&P, dan Baa3 (stable) dari Moody's.
Joint Lead Managers dan Joint Bookrunners dalam transaksi ini adalah Barclays Capital, Deutsche Bank AG, J.P. Morgan Securities (Asia Pasific) Ltd dan Societe Generale, dan yang bertindak sebagai co-Managers adalah PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas dan PT Trimegah Securities.
Pewarta: Satyagraha
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016