Kupang (ANTARA News) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral meminta warga yang bermukim di pantai utara Kabupaten Lembata dan Adonara di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), mewaspadai meningkatnya aktifitas Gunung Batutara.
Peringatan dari Pusat Volkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi itu telah disampaikan melalui surat resmi kepada Kepala Pelaksana Harian Bakornas Penanggulangan Bencana, Gubernur NTT, dan Bupati Lembata.
Menurut Juru Bicara Pemerintah Provinsi NTT, Eduard Gana, di Kupang, Kamis, daerah yang rawan terhadap bahaya letusan Gunung Batubara itu antara lain Kecamatan Ile Ape, Omesuri dan Buyasuri.
Menurut catatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, pada tanggal 18 Maret 2007 pukul 07.00 hingga 09.00 Wita, Gunung Batutara yang terletak di Pulau Komba, NTT itu tertutup kabut.
Keesokan harinya, pukul 11.00-18.00 Wita, terjadi letusan asap dengan ketinggian 500-1.500 meter di atas puncak gunung yang mengarah ke timur.
Letusan material volkanik itu perlu diwaspadai warga sekitar karena dapat membayakan keselamatan.
Karena itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi sedang mengevaluasi tingkat aktivitas berapi itu dan segera menginformasikan kepada pemerintah dan masyarakat.
"Diharapkan masyarakat tetap tenang dan selalu menjaga komunikasi dan koordinasi serta menaati berbagai ketentuan yang ditetapkan Satuan Koordinasi Pelaksana (Satkoorlak) Penanggulangan Bencana (PB) NTT, Satlak PB Kabupaten Lembata dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana," ujarnya.
Saat ini, tambahnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi sedang meningkatkan aktivitas pemantauan melalui Pos Pengamatan Gunung Lewotolo, di Pulau Lembata.
Batutara adalah sebuah gunung yang terletak di lepas pantai Lembata dan Adonara. Gunung itu, bisa dilihat pada pagi hari dari pantai utara Adonara seperti Sagu dan Lembata.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007