Jakarta (ANTARA News) - Ada pemandangan berbeda dengan penyelenggaraan putaran final Piala Eropa 2016 di Prancis, yang untuk kali pertama diikuti oleh lima negara debutan turnamen paling bergengsi Benua Biru tersebut.
Tercatat lima negara tampil sebagai tim debutan dalam putaran final Piala Eropa edisi ke-15 tersebut, yakni Albania, Islandia, Irlandia Utara, Slowakia dan Wales.
Sebetulnya, ada dua tim lain yang juga untuk kali pertama lolos ke putaran final melalui babak kualifikasi normal tanpa embel-embel status tuan rumah, yakni Austria dan Ukraina.
Lantas bagaimana kiprah lima tim debutan tersebut di laga perdana mereka masing-masing yang betul-betul baru kali pertama merasakan atmosfer pertandingan Piala Eropa?
Wales menjadi tim debutan yang menorehkan hasil terbaik dengan meraih tiga poin penuh dalam laga perdananya di Piala Eropa, setelah mengalahkan sesama tim debutan Slowakia dengan skor 2-1 di Stadion Matmut Atlantique, Bordeaux, Minggu (12/6) dini hari WIB lalu.
Penyerang Real Madrid, Gareth Bale, menginspirasi kemenangan Wales dengan mencetak gol pembuka dari tendangan bebas. Meski Slowakia sempat menyamakan kedudukan lewat Ondrej Duda, Wales akhirnya memastikan kemenangan berkat pemain pengganti Hal Robson-Kanu.
Penyerang klub kasta kedua sepak bola Inggris, Reading, itu mencetak gol sarat keberuntungan karena tendangannya tak sempurna menyentuh bola namun cukup mengelabui penjaga gawang Matus Kozacik yang kadung mati langkah.
Berkat kemenangan tersebut, tim besutan Chris Coleman bahkan nangkring di puncak klasemen Grup B lantaran di laga lain Inggris gagal menang atas Rusia.
Tim debutan lain yang tampil cukup positif adalah Islandia yang berhasil mencuri satu poin dari tim unggulan Grup F, Portugal, di Stadion Geoffroy-Guichard, Saint-Etienne, Rabu WIB, berkat kedisiplinan pertahanan mereka ditambah penampilan gemilang Hannes Thor Halldorsson di bawah mistar gawang.
Usai kebobolan oleh Nani pada menit 31, Islandia berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 lewat gol Birkir Bjarnason lima menit memasuki babak kedua.
Arahan pelatih untuk membatasi ruang gerak bintang Portugal, Cristiano Ronaldo, juga turut berkontribusi atas keberhasilan Islandia mengantongi satu poin dari laga debut mereka di Piala Eropa.
Sementara itu, Albania, yang menjadi debutan mendapat giliran tampil lebih awal pada Sabtu (11/6) harus takluk 0-1 di tangan Swiss.
Kartu merah yang diterima sang kapten, Lorik Cana, tentu saja memberikan kerugian bagi Albania, yang walaupun dalam ketimpangan jumlah pemain sempat hampir menyamakan kedudukan lewat Shkelzen Gashi di pengujung laga yang gagal menaklukkan penjaga gawang Swiss Yann Sommer dalam duel satu lawan satu.
Sedangkan Irlandia Utara, boleh dibilang menjadi tim debutan yang permainannya paling buruk meski hanya kalah 0-1 dari Polandia.
Buruknya penampilan tim besutan Michael O'Neill itu terlihat dari statistik Opta yang mencatat bahwa sepanjang 90 menit Irlandia hanya memiliki tingkat akurasi umpan sebesar 63 persen dari 274 percobaan umpan yang mereka lepaskan, bahkan di wilayah lawan akurasi umpan mereka hanya 49 persen.
Di bawah kendali permainan Polandia, Irlandia Utara bahkan tak mampu membangun serangan balik di laga tersebut hanya melepaskan dua kali percobaan tembakan yang tak satupun mencapai sasaran.
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016