Surabaya (ANTARA News) - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf meyakini siklus delapan tahunan dalam penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) akan membawa Jatim menjadi yang terbaik sekaligus berstatus juara umum.
"Sejarah mencatatnya demikian, bahwa delapan tahun sekali Jatim juara umum dan semoga keberuntungan berpihak kepada kami," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Selasa.
Berdasarkan catatannya, pada pelaksanaan PON 2000 Jatim menjadi juara umum, kemudian 2004 gagal, selanjutnya 2008 kembali meraih yang terbaik, namun gagal di pergelaran empat tahun berikutnya.
"Saat ini 2016, Jatim harus kembali menjadi juara umum agar sejarah itu tetap terukir, dan kami yakin itu," ucap Gus Ipul, sapaan akrabnya.
Kendati demikian, pihaknya tetap berharap perjuangan maksimal atlet-atlet yang akan berlaga pada PON XIX di Jawa Barat tersebut, sehingga mampu meraih hasil terbaik.
Terhadap Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jatim, orang nomor dua di Pemprov Jatim tersebut berharap agar konsentrasi dan fokus terhadap persiapan maupun kualitas atlet yang akan berlaga September mendatang.
"Jangan sampai ada konflik, sekecil apapun. Pengurus sudah tidak waktunya ada perbedaan, karena semuanya harus satu tujuan yaitu Jatim," kata mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal tersebut.
Sementara itu, ketika disinggung tidak lolosnya cabang olahraga sepak bola Jatim, Gus Ipul mengaku prihatin dan masih setengah tidak percaya karena persiapan dan kualitas pemain yang sebenarnya di atas rata-rata.
"Sepak bola adalah cabang olahraga bergengsi sehingga sangat disayangkan Jatim tidak ada perwakilan karena gagal di kualifikasi. Kami sangat menyesalkannya," kata salah seorang Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama tersebut.
Sebelumnya Gubernur Jatim Soekarwo menyarankan kepada pengurus dan KONI untuk tidak melepas atlet sendirian berlaga tanpa ada yang melihatnya memberikan suntikan moral maupun motivasi.
"Hargai kerja keras atlet-atlet, di antaranya dengan menyaksikan langsung ke arena pertandingan memberikan suntikan semangat dan mental. Ini sangat penting dan jangan sampai ada pengurus yang meninggalkan," katanya.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016