"Kami berharap Presiden Joko Widodo turun tangan demi membebaskan anak tercinta kami," kata ayah Handika, Basuki Raharjo di Wonosobo, Selasa.
Harapan tersebut disampaikan Basuki Raharjo bersama istrinya Supartiningsih saat menerima kunjungan Wakil Bupati Wonosobo, Agus Subagiyo di kediamannya di Dusun Plintaran, RT 04 RW 008, Desa Tlogo, Kecamatan Sukoharjo, Wonosobo.
Kepada Wabup Wonosobo, Basuki mengaku cemas menanti kejelasan nasib putra pertamanya tersebut.
"Dika terakhir kali kontak dengan kami pada 1 Juni lalu, dan kabar tertangkapnya, kami mendapat informasi dari pihak KBRI," katanya.
Ibunda Handika, Supartiningsih meyakini anaknya merupakan korban salah tangkap, karena selama ini dia tidak pernah mengungkap keterkaitan dengan organisasi politik.
"Dika anak yang baik dan lurus saja dalam berpikir, bahkan ketika pada September tahun lalu pulang ke Tlogo, sempat meminta agar kami lebih rajin menabung supaya kelak bisa menghadiri wisudanya di Turki," katanya.
Ia yakin anaknya tidak memiliki kaitan dengan organisasi politik yang dianggap menentang pemerintahan sah di Turki.
"Dika hanya berada di tempat yang salah ketika ditangkap, sehingga kami yakin dengan negosiasi dari pihak pemerintah RI akan bisa lepas secepatnya," katanya.
Harapan agar Handika bisa segera terbebas dari kasus yang melilitnya juga diungkapkan Wakil Bupati, Agus Subagiyo. Agus yang berkunjung ke rumah keluarga Dika bersama Kepala Kantor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Agus Purnomo dan beberapa pejabat Kecamatan Sukoharjo serta Kepala Desa setempat, mengaku telah menjalin komunikasi dengan berbagai pihak terkait.
"Kami terus berupaya untuk mendorong pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar RI di Istanbul bertindak cepat untuk membebaskan Dika," katanya.
Bahkan menurut Wabup, Dandim 0707 Wonosobo, Letkol CZI Dwi Haryono pun secara intensif terus berkomunikasi dengan Kemenlu.
"Semua pihak akan bersinergi demi bebasnya Handika, karena anak ini merupakan pemuda dengan potensi besar, tidak hanya bagi daerah, tetapi juga bagi bangsa dan negara," katanya.
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016