Barcelona (ANTARA News) - Klub sepak bola Barcelona bersedia membayar denda sebesar 5,5 juta euro kepada otoritas Spanyol untuk menyelesaikan kasus penggelapan pajak atas transfer pemain Brazil Neymar pada 2013.
Barcelona telah dituduh menyembunyikan bagian-bagian dari biaya transfer Neymar ketika pemain penyerang itu pindah ke Spanyol dari klub sepak bola Santos Brazil. Tuduhan itu berdasarkan hasil sejumlah investigasi yang dilakukan dua negara yaitu Spanyol dan Brazil.
Barcelona, dalam kasus yang dilaporkan Kantor Berita Spanyol Efe pada akhir pekan lalu, akhirnya mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan pada Selasa tentang persetujuan dewan klub peraih gelar juara La Liga 2015-2016 itu atas kesepakatan dalam pertemuan seelumnya.
"Dewan....telah memutuskan untuk menyetujui perjanjian yang dilaporkan oleh bagian hukum klub atas kasus panandatanganan Neymar Jr, saat ini sedang disidangkan di Pengadilan Provinsi Barcelona," demikian pernyataan klub juara Piala Dunia Klub 2015 itu.
"Persetujuan itu termasuk pengakuan dari klub tentang kesalahan dalam perencanaan pajak untuk menyepakati pemain, untuk tahun fiskal 2011 dan 2013, ketika mereka tidak benar menahan pembayaran yang dihasilkan dari kerjasama dua klub itu," lanjutan pernyataan Barcelona.
"Selain itu, klub juga telah dibebaskan dari tanggung jawab untuk tahun fiskal 2014, yang juga merupakan bagian dari proses persidangan itu," tulis klub itu.
Hasil pemungutan suara oleh dewan Barcelona berisi persetujuan untuk membebaskan kedua presiden klub yaitu Josep Bartomeu serta mantan Presiden Klub Barcelona Sandro Rosell atas kesalahan terkait transfer Neymar.
Bartomeu merupakan wakil presiden di bawah kepemimpinan Rosell saat menandatangani kesepakatan komplek yang melibatkan beberapa kontrak untuk mendatangkan Neymar.
Penyelidikan kasus pajak itu dimulai setelah seorang anggota klub mempertanyakan nilai transfer Neymar. Klub yang bermarkas di Camp Nou itu semula mengatakan telah membayar 57,1 juta euro, tapi kemudian mereka mengatakan harga Neymar hampir 100 juta euro.
Kejaksaan Spanyol, dalam laporan Reuters pada pekan lalu, ingin menghukum Neymar atas penipuan dan korupsi dalam proses transfernya.
Lembaga pengelola investasi Brazil DIS, yang memegang 40 persen hak olahraga Neymar di Santos, mengatakan hak mereka telah dirampas ketika Barcelona menyembunyikan nilai kesepakatan yang sebenarnya atas transfer pemain bernomor punggung 11 itu.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016