Sidoarjo (ANTARA News) - Badan SAR Nasional (Basarnas) Jawa Timur berencana menggunakan pesawat tanpa awak atau nirawak (drone) untuk mencari pendaki asal Swiss Lionel Du Creaux (26) yang dinyatakan hilang di puncak Gunung Semeru 3.676 meter dari permukaan laut di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Kepala Basarnas Jatim M Arifin mengatakan pesawat tanpa awak tersebut saat ini sedang dalam perjalanan dari pusat menuju ke Jawa Timur.
"Kalau kondisi cuaca bagus maka besok Rabu (15/6) pesawat tanpa awak tersebut sudah bisa diterbangkan untuk membantu pencarian pendaki yang hilang tersebut," katanya saat dikonfirmasi di Kantor Basarnas Jatim di Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa.
Ia mengemukakan, pesawat tanpa awak tersebut digunakan untuk proses pencarian dari udara guna membantu pencarian dari bawah yang dilakukan oleh Tim SAR.
"Saat ini merupakan hari ke tujuh pencarian survivor dan sesuai dengan standar operasi prosedur SAR merupakan batas pencarian," tuturnya.
Namun demikian, kata dia, pihaknya tidak menutup kemungkinan akan menambah waktu pencarian selama tiga hari ke depan jika memang diperlukan.
"Kami akan melakukan koordinasi dengan tim yang ada di lapangan terkait dengan kondisi terkini dan juga akan melaporkan kepada pimpinan yang ada di pusat untuk memutuskan langkah lanjutan yang akan dilakukan," ucapnya.
Ia menambahkan, saat ini terdapat sekitar 48 orang anggota Tim SAR gabungan yang ikut melakukan penyisiran di sejumlah titik yang dicurigai sebagai lokasi hilangnya pendaki tersebut.
"Kami tidak akan menambah jumlah tim lagi tetapi kami akan melakukan evaluasi terkait dengan hasil pencarian yang dilakukan selama sepekan ini," ujarnya.
Seorang pendaki asal Swiss bernama Lionel Du Creaux (26) dinyatakan hilang saat mendaki secara ilegal di jalur pendakian Gunung Semeru, dan hilangnya pendaki tersebut baru dilaporkan rekannya Alice Guignard asal Prancis kepada petugas Resort di Pos Ranu Pani, Kecamatan Senduro pada 7 Juni 2016.
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016