Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yakin bahwa Indonesia bisa masuk dalam jajaran ekonomi lima besar dunia mulai 2030, jika seluruh komponen bangsa bekerja sama dengan bersinergi mengelola berbagai keunggulannya, seperti sumber daya alam serta menyelesaikan persoalan-persoalan di negeri ini. "Dengan kemampuan sumber daya manusia dan potensi kekayaan alam yang demikian besarnya jika dikelola dengan baik, bisa mewujudkan cita-cita bangsa jadi suatu negara yang besar," kata Presiden saat menerima Yayasan Indonesia Forum yang menyampaikan "Visi Indonesia 2030" kepada Presiden, di Wisma Negara, Kamis. Hadir dalam acara itu, sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu, beberapa gubernur, walikota dan sejumlah pengusaha terkemuka, antara lain Chairul Tanjung (kongkomerat), Angky Camaro (managing director HM Sampoerna) dan Anthony Salim (Grup Salim) serta sejumlah pengamat ekonomi. Pada kesempatan itu, Chairul Tanjung sebagai ketua Yayasan Indonesia Forum, menyampaikan sejumlah visi untuk mewujudkan cita-cita bangsa bisa menjadi bangsa terkemuka. Menurut Chairul, negara maju yang unggul dalam pengelolaan sumber daya alam ditopang empat pencapaian utama, yaitu tingkat pendapatan per kapita pada 2030 mencapai 18.000 dolar AS per tahun, pengelolaan kekayaan alam yang berkelanjutan, perwujudan kualitas hidup modern yang merata, mengantarkan sedikitnya 30 perusahaan Indonesia masuk dalam daftar "Fortune 500 company". "Dengan tingkat per kapita 18.000 dolar AS per tahun, maka Indonesia akan berada pada posisi kelima ekonomi terbesar setelah China, India, Amerika Serikat dan Uni Eropa," ungkapnya. Saat ini, menurut Yayasan Indonesia Forum, Indonesia berada pada kelompok negara berpendapatan menengah ke bawah dan akan berkelanjut hingga tahun 2015. Namun dalam proses industrialisasi, Indonesia bisa menjadi negara berpenghasilan besar. Indonesia Forum dalam visi itu juga mengasumsikan pencapaian tersebut dapat terealisasi jika pertumbuhan ekonomi riil rata-rata 7,62 persen, laju inflasi 4,95 persen dan pertumbuhan penduduk hanya rata-rata 1,12 persen per-tahun. Pada 2030, dengan jumlah penduduk sebesar 285 juta jiwa, PDB Indonesia bisa mencapai 5,1 triliun dolar AS. Menanggapi hal itu, Presiden dalam pidatonya menantang Yayasan Indonesia Forum dapat mewujudkan berbagai target yang ditetapkan, yang menurut sebagian kalangan tentunya dianggap sebagai "mimpi". "Jangan malu bermimpi, bangsa besar adalah bangsa yang mampu mewujudkan mimpi-mimpinya," kata Presiden Yudhoyono. Presiden menambahkan apa yang disampaikan Yayasan Indonesia Forum merupakan wujud kesadaran dan kepedulian anak bangsa untuk lebih memajukan dan menyejahterakan seluruh rakyat. "Bangsa Indonesia, barangkali tidak akan memiliki prospek yang cerah kalau kering cita-cita, pemikiran besar dan gagasan," ungkapnya. Pada akhir pidatonya, Presiden menyoroti beberapa poin penting yang harus dilaksanakan, yaitu mewujudkan masyarakat yang beradab dan berkualitas, menciptakan kehidupan masyarakat demokratis, mewujudkan keamanan/kesatuan dan kedamaian yang diikuti dengan pembangunan yang berkelanjutan dan pembangunan yang adil dan berkelanjutan. (*)

Copyright © ANTARA 2007