Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa efek Jakarta (BEJ) berpotensi untuk melanjutkan kenaikan, karena dorongan dari menguatnya bursa Wall Street yang ditutup menguat. "Indeks masih berpotensi untuk melanjutkan kenaikannya," kata Analis Riset PT BNI Securities, Fendi Susianto, kepada ANTARA di Jakarta, Kamis. Menurut dia, menguatnya pasar saham AS telah mendorong perdagangan saham di kawasan regional, termasuk BEJ. Pasar saham AS mengalami "rally" pada perdagangan Rabu, setelah Federal Reserve mempertahankan acuan tingkat suku bunga jangka pendeknya pada 5,25 persen dan mengangkat harapan untuk memperlonggar kebijakan moneternya pada tahun ini. investor menyambut gembira pengumuman tersebut, sehingga indeks Dow Jones Industrial Average terangkat hingga 159,42 poin atau 1,30 persen menjadi ditutup pada 12.447,52. Naiknya bursa AS ini telah mendorong IHSG pada awal perdagangan naik 15,537 poin atau 0,87 persen menjadi 1.794,774, sedangkan indeks LQ45 menguat 3,561 poin atau 0,94 persen ke posisi 380,964. Perdagangan saham didominasi yang naik sebanyak 57 dibanding yang turun hanya tiga dan 27 bergerak mendatar. Naik kembalinya saham pertambangan dan berlanjutnya kenaikan saham Telkom (TLKM), Astra Internasional (ASII) dan Bank Mandiri mengangkat IHSG pada awal perdagangan. Pada 10 menit awal perdagangan, harga Tambang Timah (TINS) terangkat Rp300 ke posisi Rp12.100, Antam (ANTM) terdorong Rp250 menjadi Rp11.300, ASII melangkah Rp300 ke posisi Rp13.600, TLKM naik Rp50 menjadi Rp9.450 dan BMRI terdorong Rp25 ke Rp2.475. (*)
Copyright © ANTARA 2007