Paris (ANTARA News) - Tur ATP telah mengakhiri percobaan sistem setengah kompetisi yang dianggap cukup kontroversial di beberapa turnamen, seperti yang dinyatakan ATP pada Rabu. Sistem tersebut mendapat kritik keras termasuk dari petenis nomor satu dunia Roger Federer. Federer melayangkan kritikan tersebut setelah memenangi gelar Dubai awal bulan ini, meski ada beberapa bagian dari pertandingan yang menggunakan sistem gugur. Petenis Swiss itu mengeluh tentang kontroversi yang terjadi pada 1 Maret di turnamen ATP Las Vegas setelah James Blake secara salah diberikan tempat di perempatfinal dan Ketua ATP Etienne de Villiers meminta maaf atas kesalahan tersebut. Namun demikian, perubahan drastis untuk tidak lagi menggunakan sistem setengah kompetisi itu akan menjadi hal memalukan bagi de Villiers. "Event yang masih tersisa dan menggunakan sistem setengah kompetisi akan segera diubah ke sistem gugur," bunyi pernyataan tertulis ATP. "ATP mulai menguji beberapa versi dari format itu di level lebih rendah tahun ini menyusul penelitian yang mengindikasikan bahwa sistem tersebut dapat pengukur perkembangan signifikan dari tenis. "Penelitian itu menunjukkan bahwa sistem itu cukup populer pada penggemar tenis," bunyi pernyataan itu. "Namun demikian, pengujian yang dipantau secara hati-hati di lima event pada tahun ini justru menunjukkan hasil naiknya keprihatinan dan kelemahan yang sebelumnya tidak diperkirakan oleh peneliti," demikian tertulis. "Pertama, 32 format dasar menyebabkan kebingungan; kedua, menentukan siapa yang melaju dari babak setengah kompetisi dari tiga petenis di tiap grup sangatlah rumit; dan ketiga, media mengalami kesulitan untuk melaporkan pertandingan dengan sistem setengah kompetisi dan penggemar yang tidak berada di turnamen mengalami kesulitan untuk mengetahui hasil terbaru. "Akhirnya, dan yang terpenting, tidak ada format atau aturan yang dapat menjawab kegelisahan pemain bahwa takdir mereka tidak berada di tangan sendiri. Kebingungan Federer memperkirakan --kembali pada 3 Maret-- sistem setengah kompetisi itu menyebabkan kebingungan dan untuk memasukkan kembali Evgeny Korolev menggantikan Blake di San Diego akan diabaikan pada akhir tahun ini. "Setiap orang tahu bahwa saya menentangnya sejak awal," katanya, "Sistem itu sangat mengecewakan dan hal seperti ini harus terjadi sebelum anda menyadari bahwa sistem ini sebenarnya tidak akan dapat berjalan. "Dan saya tidak memiliki senjata apapun untuk menentang Etienne de Villiers karena ia mencoba melakukan yang terbaik. "Saya berharap, ia tidak mengubah integritas permainan," katanya, "Dan seperti yang selalu saya katakan, anda harus menempatkan tenis seperti apa adanya dan tidak berusaha untuk mengubah dan mencampurnya dan mencoba terlalu banyak hal pada saat yang sama. Sekarang, dia menjilat ludahnya sendiri. "Saya ragu, sistem itu akan dijalankan tahun depan," katanya. ATP memperkenalkan percobaan sistem setengah kompetisi di sebagian turnamen sehingga penonton setidaknya harus menonton satu pertandingan sehingga membantu mempromosikan tenis. Tetapi hal tersebut juga menimbulkan kritik karena dinilai terlalu berat bagi pemain yang berada di level bawah karena sulit membuat kejutan, demikian AFP.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007