Mersin, Turki (ANTARA News) - Puluhan Ribu orang Kurdi memperingati festival terbesar mereka, Newroz, Rabu, dengan menggelar perayaan di seluruh Turki tapi dinodai oleh kerusuhan sporadis dan bentrokan antara polisi dan anggota kelompok garis keras. Pemerintah memperkuat pengamanan bagi acara itu, yang pada masa lalu telah terperosok ke dalam pertumpahan darah. Beberapa puluh orang ditahan karena memperlihatkan dukungan bagi kelompok separatis Kurdi yang memerangi pemerintah. Di pelabuhan Laut Tengah, Mersin, tempat asal masyarakat pendatang Kurdi yang sangat militan, polisi menggunakan semprotan air dan gas air mata untuk membubarkan sebanyak 1.000 pemuda yang berunjuk rasa guna mendukung pemimpin pemberontak Kurdi yang dijebloskan ke dalam penjara Abdullah Ocalan. "Tanpa Ocalan, kami akan menjatuhkan dunia di atas kepala anda," demikian teriakan mereka, dalam rujukan kepada tuduhan bahwa pemimpin kelompok terlarang Partai Pekerja Kurdistan (PKK) tersebut dijejali racung di dalam penjara. Sedikitnya 20 pemrotes ditahan dan beberapa orang lagi cedera, kata seorang jurukamera AFP. Rabu malam, pegiat garis keras Kurdi melemparkan bom bensin ke satu bus di kota Izmir, bagian barat negeri itu, sehingga kendaraan tersebut terbakar, demikian laporan kantor berita Anatolia. Polisi membalas dengan gas pedas dan menahan 22 orang. Dua bus dilempari kayu dan batu di Istanbul dan beberapa penumpang cedera terkena pecahan kaca, kata Anatolia. Hari Newroz, yang menandai kedatangan musim semi dan Tahun Baru Kurdi, telah menjadi landasan bagi etnik minoritas Kurdi untuk menuntut kebebasan lebih besar atau dukungan suara bagi PKK. Kelompok tersebut telah melancarkan aksi separatis berdarah terutama di wilayah Kurdi di bagian tenggara negeri itu sejak 1984 dan dimasukkan ke dalam daftar kelompok teroris oleh Ankara serta kebanyakan masyarakat internasional. Kerumunan terbesar, dengan sebanyak 100.000 orang, berkumpul di Diyarbakir, kota besar utama di Turki tenggara, tempat pengikut kelompok garis keras meneriakkan slogan pro-PKK. Tiga perempuan menderita luka ringan ketika demonstran melemparkan batu ke arah polisi dan pasukan yang melepaskan tembakan peringatan ke udara, kata Anatolia. Di Istanbul, 50.000 orang menghadiri festival tersebut, menyalakan api unggun dan menari dengan diiringi musik rakyat Kurdi. "Demokrasi sejati atau tidak sama sekali," mereka berteriak, sementara sekelompok pemuda membuka selubung gambar raksasa Ocalan sebelum polisi turun-tangan untuk menurunkannya. Acara itu diselenggarakan oleh gerakan politik utama Kurdi di Turki, Partai Masyarakat Demokratis (DSP), yang anggotanya dalam beberapa pekan belakangan telah menjadi sasaran tindakan aparat hukum dengan tuduhan mendukung PKK. Upaya Pemerintah Di Ankara, Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan menyerukan perdamaian dan persatuan pada upacara resmi Newroz, yang diselengarakan dalam upaya mencegah haris itu dimonopoli oleh kaum militan Kurdi. "Biarkan benih kebencian dan permusuhan terbakar di dalam api unggun," kata Erdogan. Ia kemudian menyalakan api unggun dan beberapa menteri melompatinya. Newroz juga dirayakan di Iran dan masyarakat lain di wilayah Kaukasus serta Asia tengah. Perayaan di Turki berlangsung relatif tenang dalam beebrapa tahun belakangan, tapi polisi di Istanbul dan Kocaeli, yang berdekatan, pekan lalu menahan 12 tersangka pemberontak Kurdi karena memiliki 11,7 kilogram bahan peledak plastik, yang dilaporkan dimaksudkan untuk melancarkan serangan bom saat perayaan Newroz. Beberapa hari menjelang festival tersebut juga dinodai oleh tuduhan oleh pengacara Ocalan bahwa pemimpin PKK itu --yang dipandang oleh banyak orang Kurdi sebagai pejuang kemerdekaan-- secara bertahap dijejali racun di pulau penjara Imrali, tempat ia menjadi tahanan tunggal. Ankara telah membantah tuduhan tersebut, demikian AFP.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007