Jakarta (ANTARA News) - Penemuan berbagai senjata api dan bahan peledak di Sukoharjo, Jawa Tengah, terkait dan merupakan pengembangan dari penangkapan sejumlah orang di Sleman, Yogyakarta, yang disinyalir merupakan anggota jaringan teroris.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Sisno Adiwinoto di Jakarta, Kamis, menyatakan bahwa dari pengembangan penangkapan di Depok, Sleman, polisi lalu menggrebek rumah di Sukoharjo milik Sikas dan menemukan aneka senjata api serta bahan peledak.
Menurut Sisno, penggrebegan itu dilakukan Satgas Polri, Rabu, 21 Maret 2007 pukul 10.00 WIB di Dusun Pancasan RT 01/03 Kelurahan Torio Kecamatan Bendosari, Sukoharjo.
Dari rumah Sikas alias Karim (37), polisi menemukan dua senjata api rakitan, satu senpi laras panjang jenis M16, 16 tabung pelontar granat, 2.009 butir amunisi senpi laras panjang. 20 butir peluru jungle, 33 butir peluru revolver, 97 butir selongsong revolver dan jungle.
Sedangkan aneka bahan peledak yang diamankan adalah 20 kg TNT, 625 potassium chlorate, beberapa kapsul warna hitam dan putih,
"Polisi juga menyita golok sepanjang 30 cm," kata Sisno.
Sebelumnya, polisi pada Selasa (20/3) sekitar pukul 18.30 WIB di depan toko bangunan "Alam Jaya", Jl Ring Road Utara, Depok, Sleman menangkap beberapa orang yang diduga terkait jaringan teroris pimpinan Abu Dujana.
Polisi menembak mati satu orang yakni MAS alias AS (39) dan menembak kaki SP alias SE alias SPR (40). Jenasah dan tersangka yang luka dibawa ke RS Bhayangkara, Yogyakarta.
Sejumlah orang dijuga ditangkap namun polisi belum menyebutkan nama-nama mereka dengan alasan masih dalam penyidikan untuk memastikan keterlibatannya dalam aksi kejahatan.
Namun, Polri dan Polda DIY menyebutkan, Abu Dujana yang menjadi buron dalam sejumlah aksi ledakan bom di tanah air tidak tertangkap.
Polisi juga belum berani memastikan apakah para tersangka itu terlibat kejahatan teroris dan hanya menyebutkan bahwa mereka adalah para tersangka tindak kriminal biasa.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007