Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi menghadiri pertemuan antarMenlu ASEAN-China (ACFMM), di mana pemerintah Indonesia menekankan pentingnya kerja sama maritim bagi China dan negara anggota ASEAN dan dalam kerangka KTT Asia Timur.
Pertemuan antarMenlu ASEAN-China itu diselenggarakan di Yuxi, Provinsi Yunnan, China pada 13-14 Juni 2016, menurut keterangan pers Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Senin.
Pada kesempatan itu, Menlu RI menyampaikan tentang pentingnya kerja sama maritim, khususnya untuk pengembangan industri perikanan, usaha kecil dan menengah (UKM), serta kerja sama penelitian.
Menlu Retno juga menyampaikan bahwa Indonesia terus mendorong penguatan kerja sama ASEAN-China untuk pemberantasan aksi penangkapan ikan secara ilegal (Illegal, Unregulated, and Unreported/IUU Fishing).
Selain itu, Menlu RI menekankan agar Kerja Sama Kemitraan ASEAN-China dapat terus memberikan manfaat nyata bagi kawasan, dan kedua pihak terus berupaya untuk memperkuat arsitektur keamanan kawasan.
Pemerintah Indonesia pun mendorong negara-negara ASEAN dan China untuk mempertahankan dan mengutamakan perdamaian, keamanan dan stabilitas di kawasan dengan menghormati hukum internasional.
Selanjutnya, beberapa agenda yang diangkat dalam pertemuan tersebut, adalah pembahasan perkembangan Kerja Sama Kemitraan ASEAN-China, persiapan KTT Peringatan 25 tahun Kerja Sama Kemitraan ASEAN-China, serta perkembangan isu-isu regional khususnya terkait Laut Cina Selatan.
Hubungan Dialog ASEAN-China telah dimulai sejak 1991 pada Pertemuan Menlu ASEAN ke-24 di Kuala Lumpur. Pada 1996, China menjadi Mitra Wicara ASEAN pada Pertemuan Menlu ASEAN ke-29 di Jakarta.
ASEAN dan China telah menandatangani Deklarasi Bersama Kemitraan Strategis untuk Perdamaian dan Kemakmuran pada KTT ke-7 ASEAN-China pada Oktober 2003 di Bali, Indonesia sebagai dasar kerja sama kemitraan strategis.
Kerja sama itu diimplementasikan melalui rencana kerja dengan fokus di bidang pertanian, teknologi informasi, pengembangan sumber daya manusia, investasi, energi, transportasi, budaya, kesehatan, pariwisata dan lingkungan hidup.
ASEAN dan China saat ini tengah melaksanakan rencana kerja periode 2016-2020.
Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016