Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara Badan Usaha Negara (Menneg BUMN), Sugiharto, melantik Direktur Utama dan Dewan Pengawas Perum Bulog, dan memberhentikan pejabat lama sebagai upaya untuk mereformasi kepemimpinan di Bulog. "Berangkat dari fungsi dan peranan Perum Bulog yang strategis dan signifikan di masa mendatang maka Meneg BUMN selaku pemegang saham merasa perlu untuk melakukan leadership reform di jajaran dewan pengawas dan direksi Perum Bulog," katanya di Jakarta, Rabu, ketika menyampaikan sambutan dalam Pelantikan Direktur Utama dan Dewan Pengawas Perum Bulog. Ia mengatakan, kebijakan tersebut ditempuh sebagai langkah antisipatif agar kinerja Perum Bulog tidak terganggu dan dapat terus menjalankan fungsinya mengamankan stok beras nasional sebagai bagian dari ketahanan pangan nasional secara keseluruhan. Dua direksi Perum Bulog, yaitu Direktur Utama, Widjanarko Puspoyo, dan Direktur Pengembangan dan Teknologi Informasi (TI), Tito Pranolo, harus menjalani proses hukum di Kejaksaaan Agung RI sebagai tersangka atas kasus pengadaan sapi impor fiktif dari Australia pada 2001. "Untuk itu, hari ini Kementerian BUMN melakukan leadership reform di jajaran Direksi, dengan menempatkan Mustafa Abubakar sebagai direktur utama menggantikan Widjanarko Puspoyo," kata Sugiharto. Direktur Utama Widjanarko Puspoyo digantikan oleh Mustafa Abubakar, sedangkan Ketua Dewan Pengawas M.P Simatupang digantikan oleh Sulatin Umar (semula Staf Khusus Menteri Dalam Negeri). Anggota Dewan Pengawas yang diganti adalah Rachmat Pambudy, Sudar S.A, dan A. Anshari Ritonga, sedangkan sejumlah nama-nama pengganti anggota Dewan Pengawas adalah Bayu Krisnamurthi, Ardiansyah Parman, Kaman Nainggolan, dan A. Pandu Djajanto. Dengan pemberhentian dan pengangkatan tersebut, maka susunan keanggotaan Direksi Perum Bulog adalah Direktur Utama, Mustofa Abubakar, Direktur Operasi Bambang Budi Prasetyo, dan Direktur Keuangan, Saean Achmadi. Sementara itu, Direktur SDM dan Umum dijabat Agus Syaifullah, dan belum ada pengganti untuk jabatan Direktur Pengembangan dan TI. Menurut Menteri pergantian direktur utama dan perombakan jajaran dewan pengawas tersebut, telah dilakukan sesuai dengan prosedur dan ketentuan perundangan yang berlaku. "Siang tadi juga telah dilakukan rapat wakil kuasa pemilik modal Perum Bulog yang dipimpin oleh Sekretaris Kementerian BUMN yang memutuskan Direktur Utama baru dan Dewan Pengawas baru," kata Menteri yang melantik pejabat Bulog sekitar pukul 17.30 WIB. Pada kesempatan itu, Menteri BUMN mengucapkan terima kasih kepada direktur utama dan dewan pengawas lama atas segala usaha dan kerja kerasnya dalam meningkatkan kinerja dan mendukung transformasi perusahaan dari Lembaga Pemerintah Non-Departeen (LPND) menjadi Perseroan Umum (Perum).Sugiharto berpesan kepada jajaran Dewan Pengawas dan Direktur Utama Perum Bulog yang baru, agar terus meningkatkan daya saing dan kinerja Perum Bulog, untuk mengantisipasi adanya perubahan dan kebijakan pemerintah. "Saudara yang dilantik hari ini mengemban tugas amat strategis dan tidak ringan untuk mewujudkan revitalisasi Perum Bulog dengan segenap peran dan fungsi baru yang menyertainya," katanya. Pejabat baru juga dituntut untuk dapat memposisikan Perum Bulog sebagai BUMN entitas bisnis yang andal, sekaligus mampu mengemban fungsi publik dalam menjaga stabilitas dan ketahanan pangan nasional. Sedangkan tugas yang sangat mendesak adalah menjaga sekaligus meningkatkan cadangan beras nasional agar dapat mendukung program pemerintah untuk mengamankan cadangan nasional. Selain itu juga guna mengantisipasi ancaman yang diakibatkan oleh bencana alam atau kondisi darurat lainnya. "Saya tekankan agar dalam melaksanakan kegiatan operasional, jajaran direksi mampu menggunakan dana APBN sekecil-kecilnya serta mengoptimalkan aset-aset yang dimiliki Bulog melalui pengelolaan yang kreatif dan inovatif dalam menunjang transformasi perusahaan ke depan," demikian Sugiharto. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007