Jakarta (ANTARA News) - Perwakilan Komisi Uni Eropa (UE), Peter Mandelson, menyatakan keyakinan akan tercapainya kesepakatan perundingan perdagangan global di bawah payung Organisasi Pergangan Bebas Dunia (WTO) yang sempat dihentikan pada Juli 2006. "Ini waktu krusial bagi perundingan Putaran Doha. Perkembangan dalam beberapa pekan ke depan akan tentukan apa yang bisa kita raih," katanya dalam jumpa pers usai mengikuti pertemuan tingkat menteri anggota kelompok negara berkembang G-33 yang berlangsung dua hari di Jakarta, Rabu. Pertemuan tersebut, kata Mandelson, merupakan sinyal positif dari G-33 yang berkomitmen memberi dukungan konstruktif dalam kelanjutan perundingan Putaran doha. "Ini penting juga bagi kelompok negara lain untuk bisa menentukan akhir negosiasi," ujarnya. UE menyadari bahwa sektor pertanian sangat penting dalam negosiasi Putara Doha ini. Namun, menurut Mandelson, harus ada keseimbangan antara keinginan reformasi perdagangan produk pertanian dengan keinginan menghormati sektor sensitif yang kurang kompetitif. Pertemuan yang berlangsung sejak Selasa (20/3) itu, tambah Mandelson, telah mengubah penilaian bahwa negara berkembang tidak mau membuka akses pasar produk pertaniannya. Para menteri negara G-33 menyepakati sebuah komunike yang menegaskan pentingnya bagi negara maju untuk segera menghapuskan distorsi perdagangan yang disebabkan oleh subsidi dan hambatan pasar lainnya. Kelompok negara berkembang yang beranggotakan 46 negara itu juga menyerukan negara maju untuk menggerakkan negosiasi multilateral dengan menyusun penawaran secara rinci dan spesifik. G-33 menyatakan siap menindaklanjuti langkah yang diambil negara maju dan akan memberikan kontribusi positif bagi pencapaian kesuksesan negosiasi Putaran Doha yang mencerminkan usulan negara berkembang. Dirjen WTO dalam pernyataannya meminta para anggota untuk mengoptimalkan upaya mencapai kesepakatan Putaran Doha dan menegaskan kelambatan negosiasi terkait negara maju yang belum menawarkan lebih dalam hal pengurangan subsidi. Meski demikian, Lamy meminta semua anggota untuk mengintensif-kan usaha mereka untuk memberikan kontribusi bagi proses negosiasi multilateral. Pertemuan anggota G-33 itu diikuti oleh 29 perwakilan negara anggota. Delapan diantara 29 delegasi negara anggota G-33 yang hadir diwakili oleh menteri terkait antara lain Menteri Perdagangan dan Industri India, Kamal Nath; Menteri Perdagangan dan Industri Kenya, Mukisha Kituyi, Menteri Hubungan Luar Venezuela, Dr Nicolas Maduro. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007