Jakarta (ANTARA News) - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) menargetkan tambahan 34.073 pelanggan gas bumi di wilayah Jawa Timur.
Kepala Area PGN Surabaya Misbachul Munir dalam keterangan yang diperoleh di Jakarta, Minggu, mengatakan tambahan pelanggan baru tersebut seiring makin banyaknya infrastruktur pipa gas bumi yang dibangun PGN di Jawa Timur.
Menurut dia, pada 2016, PGN merampungkan beberapa proyek pipa distribusi gas di Jatim yakni ruas Jetis-Ploso pada koridor Mojokerto hingga Jombang sepanjang 27 kilometer dan ruas Kejayan-Purwosari di Pasuruan sepanjang 15 km.
"Dengan tambahan infrastruktur pipa distribusi gas bumi tersebut, kami dapat menambah pelanggan pengguna gas bumi baru," katanya.
Misbachul mengatakan tambahan pelanggan baru tersebut berasal dari berbagai segmen yakni 27 pelanggan industri besar, 54 komersial, 9.992 rumah tangga dalam program PGN Sayang Ibu, dan 24.000 rumah tangga lainnya dari penugasan pemerintah ke PGN.
Di Jawa Timur, PGN sudah melayani penyaluran gas bumi sebanyak 20.777 pelanggan, yang terdiri dari 454 industri besar, 212 usaha komersial seperti mal, kafe dan restoran serta UMKM, dan 20.111 rumah tangga.
Jumlah volume gas bumi yang dipasok ke pelanggan Jawa Timur pada triwulan I-2016 mencapai 130 miliar British thermal unit per hari (BBTUD).
Sektor terbesar yang mengonsumsi gas bumi PGN adalah industri makanan sebesar 27 persen, disusul keramik 22 persen, kimia 15 persen, logam, dan gelas masing-masing sembilan persen.
"Sektor makanan, industri kayu, keramik, dan komersial seperti hotel, rumah makan, CNG industri, dan SPBG pada triwulan pertama tahun ini mengalami peningkatan konsumsi gas bumi," ujarnya.
Misbachul menambahkan lagi, PGN terus berkomitmen memperluas infrastruktur pipa gas bumi dengan membuka wilayah-wilayah baru pengguna gas di berbagai daerah.
"Khusus di Jawa Timur, saat ini PGN sedang menyelesaikan beberapa proyek pipa gas bumi, salah satunya ruas Kalisogo-Waru sepanjang 30 km," katanya.
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016