Belgrade (ANTARA News) - Ribuan orang berunjuk rasa di ibu kota Serbia pada Sabtu (11/6), menuduh pemerintah mencuri dan melakukan aksi kekerasan berkaitan dengan rencana pengembangan kembali daerah populer Belgrade.

Para pengunjuk rasa menggelar aksi menentang kesepakatan senilai tiga miliar dolar Amerika dengan pengembang yang berbasis di Abu Dhabi untuk mentransformasi bagian daerah Belgrade menjadi perumahan kelas atas dan kompleks perbelanjaan.

Demonstran menggarisbawahi insiden yang terjadi pada 24 April di Distrik Savamala, tempat sejumlah bangunan dirobohkan pada malam hari oleh orang-orang bertopeng.

Panitia aksi mengatakan bahwa sekitar 15.000 orang bergabung dalam unjuk rasa damai itu. Sementara polisi mencatat ada sekitar 4.000 orang, meski jurnalis di tempat kejadian menyebutkan sedikitnya dua kali lipat dari jumlah tersebut turut serta dalam aksi itu.

Perdana Menteri Aleksandar Vucic, yang memperkenalkan proyek pantai pada 2014, menyebut orang-orang bertopeng itu "bodoh" atas perilaku mereka, tetapi mengatakan bahwa gedung-gedung tersebut memang sudah dijadwalkan akan dihancurkan.

Kesepakatan yang ditandatangani dengan pengembang Eagle Hills itu bertujuan untuk mengubah beberapa bagian daerah Savamala dan sekitarnya menjadi pusat perbelanjaan, perkantoran dan blok apartemen, demikian seperti dikutip dari AFP.

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016