Lebak (ANTARA News) - Nahdlatul Ulama Kabupaten Lebak, Banten selama Ramadhan menggelar pengajian kitab kuning dengan mengkaji ilmu fiqh dan ilmu falakiyah.
"Kami berharap melalui pengajian itu dapat meningkatkan pemahaman ilmu agama yang benar," kata Sekertaris Nahdlatul Ulama Kabupaten Lebak Hasan Abdullah di Lebak, Sabtu.
Menurut dia, pelaksanaan pengajian itu dilaksanakan pada hari pertama puasa Ramadhan hingga kini masih berlangsung dipimpin ulama Kabupaten Lebak yakni KH Masud.
Pengajian dimulai pukul 14.30 WIB sampai pukul 17.00 WIB dan mereka peserta pengajian diantaranya para kiyai, ustad, santi dan masyarakat.
Bahkan, diantaranya pensiunan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) setempat KH Sasro juga pengasuh Pondok Pesntren Wasilatul Fallah KH Ahmad Rifai.
Mereka peserta pengajian memadati ruangan pengajian yang berlokasi di Kantor Cabang NU Kabupaten Lebak.
Sistem metode pengajian itu dengan cara memaknai melalui pencoretan kitab gundul yang menggunakan bahasa Jawa Serang.
Dalam makna pencoretan kitab gundul itu untuk memperdalam kajian-kajian ilmu fiqh dan falakiyah.
"Kami memberikan apresiasi para peserta pengkajian kitab gundul itu,mereka peserta mampu membacanya dengan baik karena sudah memahami ilmu nahu dan sorop," katanya.
Menurut dia, pengajian kitab gundul itu kebanyakan para peserta lulusan pondok pesantren salafiyah sehingga mereka betul-betul sudah memahami makna pencoretan kitab gundul itu.
Bahkan, diantaranya peserta yang mengikuti pengajian itu memiliki pondok pesantren.
"Kami mendorong melalui pengajian itu dapat meningkatkan wawasan pemahaman ilmu fiqh dan mereka bisa diaplikasikan dengan kualitas ibadah kepada Allah SWT," katanya.
Seorang peserta pengajian Alawi (45) warga Cibadak Kabupaten Lebak mengaku dirinya hingga kini terus mengikuti pengajian kitab gundul yang digelar oleh NU setempat.
Pengajian kitab gundul itu untuk mengkaji secara mendalam ilmu-ilmu fiqh dan falakiyah.
"Kami sekarang banyak mengetahui tentang ilmu fiqh yang dibahas oleh KH Masud dan nantinya akan ditransper kembali ilmunya kepada santri," katanya.
Pewarta: Mansyur
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016