"Sebenarnya pemanfaatan buah maja ini bukan yang pertama kali, sebab buah maja sudah pernah digunakan untuk masker wajah, insektisida dan pestisida," kata ketua tim siswa NSA Ivan Reynaldi di Surabaya, Sabtu.
Ia bersama Ezra Handoko, Jeremy Kennedy, Leonardi Adriel, Matthew Nathaniel dan Michael Wibisono, pun berhasil mengolah buah yang pahit ini menjadi "hand sanitizer".
"Tangan yang sering kali memegang berbagai benda akan menimbulkan berbagai bakteri yang bisa membahayakan tubuh jika sampai tertelan, sehingga perlu langkah untuk mengantisipasinya dengan hand sanitizer dari buah maja," kata dia.
Menurut dia, timnya memanfaatkan buah maja karena banyak ditemukan, namun masih belum diolah dengan baik oleh masyarakat. Buah maja pun mengandung senyawa seperti alkaloid yang mencapai 1,22 persen.
"Buah maja ini mengandung alkaloid 1,22 persen, jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan dengan kandungan di buah pada umumnya yang rata rata hanya 0,75 persen," tuturnya.
Ezra Handoko menambahkan senyawa alkaloid mampu menghambat perkembangan sel bakteri dengan cara mengganggu komponen penyusun peptidoglikan pada sel bakteri.
"Dinding sel tidak terbentuk secara utuh dan menyebabkan kematian pada sel bakteri tersebut. Dalam alkaloid juga ada gugus basa yang bisa membunuh bakteri," jelasnya.
Untuk mendapatkan senyawa tersebut, ia menambahkan, timnya melakukan ekstraksi terhadap buah maka dengan mengambil isinya, kemudian diperas. Cairan ekstraksi tersebut diambil untuk kemudian diolah dengan beberapa campuran bahan.
"Ada juga bahan yang menjadi campuran yaitu bunga lidah buaya, untuk mengentalkan sehingga cairan layaknya gel. Perbandingannya adalah lidah buaya sebanyak 70 persen dan ekstrak maja 30 persen," terangnya.
Berdasarkan uji coba yang dilakukan, Leonardi Adriel menuturkan hand sanitizer buah maja ini berhasil membunuh bakteri hingga 80 persen. Uji coba dilakukan dengan mengggunakan bakteri e-coli yang banyak ditemukan di sekitar kehidupan masyarakat.
"Bakteri ditempatkan di dalam cawan petro, kemudian lima filter kasa yang sudah diberi hand sanitizer buah maja. Cawan ditutup supaya tidak terkontiminasi dengan bakteri lainnya," tandasnya.
Satu hari setelah itu, lanjutnya diketahui bahwa bakteri tidak bisa berkembang dan bahkan mati pada kasa yang telah diberi hand sanitizer tersebut.
Pewarta: Indra Setiawan/Laily Widya
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016