Denpasar, Bali (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo beserta Ibu Iriana tiba di Denpasar, Bali untuk meninjau pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel dan Gas (PLTDG) Pesanggaran.
Menurut pantauan ANTARA di Denpasar pada Sabtu siang, Presiden beserta rombongan tiba di PLTDG Pesanggaran pada sekitar pukul 13.30 WITA.
Sebelumnya Presiden yang juga didampingi oleh Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri ESDM Sudirman Said dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung telah melakukan peresmian pembangunan PLTGU Jeranjang di Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Pembangkit di Jeranjang ditargetkan beroperasi pada Agustus 2016 dengan menghasilkan listrik sebesar 2 x 25 Megawatt.
Untuk PLTDG Pesanggaran di Bali dapat menghasilkan daya sebesar 200 MW dengan pasokan gas mini LNG.
Dengan menggunakan pasokan gas mini maka PLN dapat menghemat biaya bahan bakar hingga Rp60 miliar per tahun.
Sementara itu, terkait sejumlah proyek pembangunan pembangkit listrik yang terhenti, Presiden mengatakan akan membahasnya dalam rapat terbatas bersama sejumlah kementerian.
"Ya kemarin di Kalbar juga berhenti, ternyata disini (NTB) dari 3, ada 1 yang berhenti," kata Jokowi ditemui usai meninjau PLTGU Jeranjang pada Sabtu pagi.
Dia mengatakan keputusan pemberhentian proyek perlu diperiksa oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan.
Presiden mengatakan jika pembangunan proyek tersebut terhenti maka berpotensi menimbulkan kerugian bagi perusahaan pembangun.
Jokowi mengatakan pemerintah Indonesia memilih biaya yang lebih murah dalam jangka panjang untuk menyediakan suplai listrik.
Presiden menambahkan untuk saat ini pemerintah masih memilih batubara sebagai bahan bakar untuk tenaga pembangkit listrik.
Pada masa mendatang, ujar Jokowi, pemerintah akan menggunakan tenaga air dan sumber energi baru dan terbarukan untuk menambah suplai listrik.
Selain meresmikan pembangkit tersebut, Presiden juga direncanakan melepas pawai pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-38 di Monumen Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandhi, Denpasar pada Sabtu sore.
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016