Banjarmsin (ANTARA News) - Jajaran Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan selama tahun 2007 menemukan 3.500 kasus penyakit TBC di provinsi tersebut. Kadiskes Kalsel drg Rosehan Adhani di Banjarmasin, Rabu mengatakan bila dirata-rata maka setiap seribu penduduk terdapat 2,1 kasus penderita TBC yang tersebar di seluruh daerah di Kalsel. Secara keseluruhan, Kalsel merupakan daerah potensi perkembangan TBC cukup tinggi, sehingga harus dilakukan pendataan secara benar, sehingga ditemukan kasus yang mendekati 70 persen dari jumlah penderita. Bila penemuan kasusnya mencapai 70 persen, akan sangat membantu pencegahah terhadap perkembangan kasus TBC di Kalsel. Dalam satu tahun, seorang penderita TB mampu menularkan virusnya terhadap 1-10 orang yang berada disekitarnya. Pengumpulan data secara benar terhadap orang yang menderita TBC perlu dilakukan secara terus menerus untuk mencegah penyebarannya. Namun kendalanya, sebagian masyrakat masih merasa malu untuk berobat, karena menganggap TBC merupakan penyakit kutukan, padahal penyakit tersebut bisa sembuh bila diobati secara terus menerus selama enam bulan. "Padahal kita telah menyiapkan pengobatan gratis bagi para penderita penyakit yang bila dibiarkan bisa menyebabkan kematian tersebut," katanya. Diungkapkannya, secara nasional kasus TBC di Indonesia mendapat urutan ke tiga setelah Vina dan India. Sementara itu, kasus kematian di Indonesia, urutan pertama disebabkan oleh penyakit TBC. "Pada hari TBC sedunia yang dilaksanakan 24 Maret mendatang, diharapkan menjadi momentum kesadaran masyrakat untuk sama-sama memberantas TBC," katanya. Mendorong pemberantasan TBC tersebut, Rosehan meminta keikut sertaan Gubernur untuk menghimbau seluruh masyarakat tentang bahaya dan ancaman penyebaran TBC terhadap warga sekitar.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007