"Pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama di NTB Alhamdulillah saya kira yang terbaik di Indonesia 9,9 persen. 9,9 persen ini pertumbuhan yang tinggi sekali karena pertumbuhan dunia sekarang hanya 3,3 dan pertumbuhan nasional hanya 4,9," kata Jokowi dalam sambutannya sebelum memulai Shalat Tarawih di Masjid Raya At Takwa, Mataram, Provinsi NTB pada Jumat petang.
Menurut Presiden, pertumbuhan ekonomi di Provinsi NTB juga mengalami deflasi.
Presiden sedang melakukan rangkaian kunjungan kerja ke Provinsi NTB dan Provinsi Bali pada 10-11 Juni 2016 dengan memfokuskan pada pembangunan fasilitas pembangkit listrik.
Pada Sabtu, Presiden akan meresmikan pembangunan PLTU Jeranjang yang menghasilkan listrik sebesar 2 x 25 Megawatt.
"Di provinsi-provinsi yang lain urusan listrik akan saya urus betul urusan listrik karena setiap saya ke daerah, ke kabupaten, ke kota, ke provinsi daerah lain keluhannya selalu listrik byar pet," kata Jokowi.
Menurut Presiden, pembangunan pembangkit itu diharapkan dapat membangun perekonomian daerah serta menunjang kesejahteraan dan pendidikan.
"Supaya kalau anak-anak kalau malam hari bisa belajar lebih baik. Usaha-usaha kecil, usaha-usaha mikro yang ada di kampung, di desa juga bergerak karena listriknya ada," jelas Jokowi.
Presiden akan meresmikan pembangunan PLTU Unit 2 Jeranjang di Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat.
Pembangkit tersebut dapat menghasilkan listrik sebesar 2 x 25 Megawatt untuk memenuhi kebutuhan industri dan masyarakat lokal.
Kemudian, Jokowi juga akan meresmikan pembangunan PLTGU di Pesanggaran, Denpasar, Bali pada hari yang sama.
Sebelumnya pada Jumat pagi, Jokowi juga telah melakukan peletakan batu pertama pembangunan PLTU Lontar di Desa Lontar, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangeran, Provinsi Banten.
Pembangunan pembangkit itu akan menambah kapasitas listrik sebesar 1 x 315 Megawatt di Pulau Jawa.
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016