Jakarta (ANTARA News) - Akademisi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Dr H Muhibbin Zuhri mengatakan banyak lahan jihad selain perang yang bisa dikerjakan oleh umat Islam, terutama umat Islam Indonesia.
"Banyak bentuk jihad damai yang bisa ditangani oleh kaum Muslimin dan bukan jihad untuk berperang atau kekerasan," kata Muhibbin ketika dihubungi dari Jakartan, Jumat.
Menurut dia, dalam konteks Indonesia sekarang yang perlu dilakukan oleh umat Islam adalah jihad untuk kebaikan yang produktif, yaitu mengisi kemerdekaan Indonesia dengan segala potensi yang dimiliki umat, baik di bidang ekonomi, sosial, dan politik.
"Jihad itu arahnya untuk melahirkan kemaslahatan bagi warga bangsa ini, baik itu jihad melawan hawa nafsu, jihad dalam hal pendidikan, dalam hal kesejahteraan sosial," katanya.
Dikatakannya, Bulan Ramadhan adalah momentum bagi umat untuk menahan diri dari gejolak nafsu karena pengaruh internal dan eksternal.
Ketua PCNU Surabaya itu tidak menampik bahwa di dalam Islam ada jihad dalam bentuk perang. Namun, jihad untuk berperang punya syarat-syarat syari juga.
"Tidak bisa setiap tempat kita melakukan jihad perang, apalagi Indonesia dalam kondisi damai, dan tidak boleh orang melakukan kekerasan yang mengatasnamakan agama," kata Muhibbin.
Sementara itu, Ketua Departemen Kriminologi Universitas Indonesia Dr Kemal Dermawan mengungkapkan bahwa pemasalahan utama adanya pemahaman jihad berbeda itu karena ada pihak yang salah persepsi atau salah jalan.
"Jadi, itulah masalahnya, yang satu radikal, satunya tidak. Jadi, masalahnya sekarang bagaimana mencegah dan mengantisipasinya," terang Kemal di sela-sela FGD Perlindungan Sistem Keamanan Sekolah Internasional dan Instalasi Kilang Minyak, Kamis (9/6).
Sebenarnya, lanjut Kemal, ancaman terorisme yang mengusung jihad itu bisa diminimalkan bila prosedur operasi standar (SOP) perlindungan yang tengah diselesaikan BNPT, baik itu perlindungan lingkungan masyarakat maupun objek vital, sudah jadi dan dijalankan.
"Kalau SOP itu sudah ada dan kesadaran masyarakat sudah bagus, maka masyarakat bisa lebih tenang menjalani aktivitasnya, terutama di bulan suci Ramadhan seperti sekarang ini," katanya.
Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016