Tadi soal LCS memang diangkat, posisi Indonesia mendorong penyelesaian itu dilakukan sesuai hukum internasional terutama UNCLOS,"

Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Vietnam meminta dukungan Indonesia untuk mempersatukan posisi ASEAN terkait penyelesaian masalah Laut China Selatan (LCS).

Hal tersebut disampaikan Wakil Presiden HM Jusuf Kalla usai melakukan pertemuan denga Menteri Keamanan Publik Vietnam To Lam di Kantor Wapres, Jakarta, Jumat.

"Tadi soal LCS memang diangkat, posisi Indonesia mendorong penyelesaian itu dilakukan sesuai hukum internasional terutama UNCLOS," kata Wapres.

Untuk kebulatan posisi terkait LCS di kawasan, Wapres JK sepakat dengan Vietnam agar semua negara-negara anggota ASEAN memiliki sikap yang sama.

"Masalah sebenarnya dengan China, itu yang harus jelas apa yang akan dicapai, ASEAN harus memiliki sikap yang sama," kata dia.

Sebelumnya, Deputi Wapres Bidang Dukungan Kebijakan Publik Dewi Fortuna Anwar mengatakan dukungan yang diminta Menteri Keamanan Publik Vietnam tersebut secara khusus ditujukan pada upaya Filipina yang mengajukan tuntutan ke Mahkamah Arbitrasi Internasional (PCA) terkait klaim Tiongkok terhadap LCS.

"Beliau (Menteri To Lam) mengharapkan saat PCA ini mengeluarkan hasil, ASEAN posisinya bulat," kata dia.

Selain Vietnam dan Filipina, negara ASEAN lain yang merupakan pihak pengklaim LCS adalah Malaysia dan Singapura.

Menteri To Lam juga menyampaikan kepada Wapres JK bahwa Indonesia dan Vietnam memiliki peran penting di ASEAN untuk menjaga kestabilan dan keamanan kawasan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat semua negara anggota ASEAN.

Dalam kunjungannya ke Indonesia, Menteri To Lam juga bertemu dengan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso dan Kepala Polisi RI (Kapolri) Badrodin Haiti untuk membicarakan kerja sama pertukaran intelijen dan bidang keamanan.

Pewarta: Azizah Fitriyanti
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016