Tulungagung (ANTARA News) - Permintaan busana muslim di tingkat perajin dan pedagang busana di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, naik hingga 50 persen pekan pertama Ramadhan ini.

"Permintaan mulai meningkat sejak sepekan sebelum Ramadhan lalu," kata Sri Widyati, pengusaha busana muslim di lingkungan Kelurahan Botoran, Tulungagung, Rabu.

Ada beberapa item busana muslim yang banyak diburu pembeli, antara lain peci, sajadah, sarung, rukuh atau mukena, serta baju koko dan jilbab.

Menurut Sri, jika pada hari biasa omzet dagangannya rata-rata Rp5 juta per hari, pada Ramadhan ini meningkat menjadi sekitar Rp7 juta hingga Rp7,5 juta.

"Penjualan tinggi karena selain melayani pembelian langsung dari konsumen kami juga menerima order pengiriman ke pedagang busana muslim daerah lain," ujarnya.

Peningkatan volume permintaan ataupun omzet penjualan juga dialami perajin baju koko berbahan sarung di Desa Majan, Kecamatan Kedungwaru.

Salah seorang perajin baju koko, Zaenal Arifin mengatakan, sebulan terakhir volume permintaan baju koko secara borongan mencapai 300-an potong.

Jumlah permintaan dia prediksi masih akan terus meningkat hingga menjelang Lebaran Idul Fitri awal Juli mendatang hingga kisaran 200 persen.

"Hari-hari ini kami baru mampu memproduksi baju koko kreasi berbahan kain sarung sekitar 200-300 potong per bulan. Kami coba tambah dengan menambah karyawan untuk memenuhi pesanan pelanggan," ujarnya.

Khusus baju koko berbahan kain sarung itu, Zaenal menjual dengan harga bervariasi mulai Rp90 ribu hingga Rp150 ribu per potong.

Selain memproduksi untuk memenuhi pasar lokal Tulungagung, baju koko berbahan kain sarung milik Zaenal juga dikirim ke sejumlah pengepul atau pedagang busana muslim luar kota seperti Kediri, Trenggalek, Blitar, Malang, hingga Banyuwangi.

Pewarta: Destyan Handri Sujarwoko
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016