Menurut laporan surat kabar Nikkei dan kantor berita Kyodo, perusahaan yang berbasis di Tokyo ini diperkirakan memperoleh izin dari badan regulasi Jumat ini untuk mencatatkan sahamnya di bursa paling cepat bulan depan.
Line yang merupakan anak perusahaan penyedia layanan Internet Korea Selatan Naver berencana menggalang dana sekitar 100 miliar yen (Rp12,4 triliun) melalui penjualan saham yang akan mendongkrak aset perusahaan menjadi sekitar 600 miliar yen (Rp74,6 triliun).
Menurut keterangan sejumlah narasumber terkait seperti dilansir Bloomberg News, IPO ini akan mampu menggalang dana sekitar satu miliar dolar AS (setara Rp13,31 triliun) hingga dua miliar dolar AS (Rp26,63 triliun), sehingga menjadi penawaran umum perdana terbesar tahun ini.
Line sudah mengumumkan telah mengajukan dokumen penawaran umum perdana saham kepada badan regulasi pasar Jepang dan Amerika Serikat.
Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016