Bandung (ANTARA News) - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengaku idak sepakat dengan usul pemerintah pusat yang menawarkan proyek pembangunan light rail transit (LRT) Bandung Raya dibiayai oleh pihak swasta.
"Saya juga bingung, kemarin rapat terbatas di Jakarta tiba-tiba saja muncul usulan dibiayai swasta karena selama ini kan rencananya akan dibiayai oleh APBN," kata Deddy Mizwar di Bandung, Jumat.
Ia menuturkan usulan pembangunan LRT Bandung Raya dibiayai oleh swasta datang dari salah satu menteri dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil saat rapat terbatas di Jakarta.
"Jadi kalau Kang Emil (Ridwan Kamil) mengusulkan dibiayai swasta itu oleh swasta itu Kota Bandung saja. Saya bilang, lho LRT ini kan bukan Kota Bandung saja tapi Bandung Raya," kata Deddy.
Dia mengimbau pemerintah pusat mengkaji ulang anggaran dan biaya untuk LRT Bandung Raya jika benar-benar dibiayai swasta.
"Karena kami enggak mau harga tiket LRT Bandung Raya lebih mahal dibandingkan LRT di Jakarta. Makanya saya mengimbau agar ini dikaji ulang oleh pemerintah pusat," kata dia.
Menurut dia, Pemprov Jawa Barat selama ini telah menyerahkan hasil kajian untuk trase/jalur LRT Bandung Raya kepada pemerintah pusat.
"Itu kan dalam trase jelas disebutkan mana saja rutenya. Makanya sekarang kita tinggal menunggu Perpres-nya saja. Dan waktu rapat kemarin juga Pak Presiden sempat bingung karena enam kali rapat belum ada keputusan (soal LRT Bandung Raya)," katanya.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016