"Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang distribusi dan penjualan ponsel beserta perlengkapannya banyak faktor yang membuat kami yakin penjualan akan mengalami kenaikan," kata Direktur Pemasaran dan Sekretaris Perusahaan, Djatmiko Wardoyo di Jakarta, Jumat.
Faktor utama penyumbang kenaikan adalah portofolio brand partnership terlengkap baik dalam distribusi maupun ritel serta perluasan jaringan distribusi dan inovasi ritel Erajaya Group, jelas Djatmiko.
Peran berikutnya untuk mendongkrak penjualan adalah dengan melakukan pengembangan konsep pameran baru, dan berpartisipasi aktif dalam berbagai event pameran besar, serta ditambah dengan elakukan kerjasama pembentukan usaha patungan di dalam negeri maupun di luar negeri, ujar dia.
Djatmiko mengatakan penjualan di dalam negeri, Erajaya telah menjalin kerja sama sebagai agen resmi untuk penjualan produk Indosat Ooredoo, XLPlore, Blackhawk untuk Google Play, serta Galaxy S7.
"Sampai dengan akhir 2015 perusahaan memiliki 89 titik distribusi, 556 outlet Erafone, IBox, dan Switch. Selain itu perusahaan juga menjalin kerja sama dengan 33.000 toko ritel pihak ketiga," ujar Djatmiko.
Sedangkan di luar negeri, Erajaya menjalin kerja sama dengan operator Singapura M1, serta memiliki 26 Switch, 3 toko ritel, dan 1 outlet Erafone, jelas dia.
Di tahun 2015 Perseroan berhasil mencatat penjualan sebesar Rp20 triliun, naik 38,45 persen dibandingkan penjualan tahun sebelumnya sebesar Rp 14,45 triliun.
Di Kuartal I 2016 Perseroan telah berhasil mencatat penjualan sebesar Rp4,85 triliun, naik 22,72 persen dibandingkan penjualan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 3,95 triliun.
Kenaikan ini disebabkan kenaikan penjualan dari semua segmen, terutama segmen handset dan aksesoris. Kontribusi penjualan handset di kuartal I 2016 sebesar 84 persen, naik dibandingkan tahun 2015 sebesar 82 persen. Kontribusi segmen aksesoris juga mengalami kenaikan dari 2 persen menjadi 3 persen.
Perusahaan tercatat juga membukukan Laba Bruto sebesar Rp409,23 miliar di kuartal I 2016, naik sebesar 14,11 persen dibandingkan kuartal I 2015 sebesar Rp 358,64 miliar. Sementara, Laba Komphehensif Tahun Berjalan Perseroan di kuartal I 2016 tercatat sebesar Rp 59,85 miliar, turun 19,74 persen dari kuartal I 2015 Rp 74,57 miliar.
Penurunan ini disebabkan oleh Kenaikan beban sewa dan service charge yang disebabkan karena penambahan gerai Perseroan untuk memperkuat bisnis ritel, Kenaikan beban gaji yang disebabkan oleh ekspansi dan penambahan gerai ritel Perseroan, dan Kenaikan beban periklanan dan promosi yang disebabkan oleh banyaknya kegiatan marketing seperti pameran dan pembukaan outlet baru.
Erajaya juga telah menyelesaikan agenda RUPS pada Jumat (9/10) dengan keputusan membagikan dividen tunai sebesar Rp58 miliar untuk 2,9 miliar saham (Rp20 per saham) dari laba Rp226 miliar lebih. Sebanyak Rp1 miliar dimasukan ke dalam cadangan wajib, dan sisanya dimasukan ke dalam laba ditahan.
Pewarta: Ganet Dirgantoro
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016