Jakarta (ANTARA News) - Liga Pelajar U-16 yang akan memperebutkan Piala Menpora digulirkan serentak pada 20 Juli, dan kejuaraan usia muda yang diprakarsai Kementerian Pemuda dan Olahraga ini akan melibatkan puluhan ribu pelajar dari 34 provinsi.
"Kami harapkan dengan bergulir liga ini akan memunculkan bibit-bibit potensial dari seluruh Indonesia," kata Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora Raden Isnanta, di sela Bimtek Liga Pelajar 2016, di Jakarta, Kamis.
Bimtek pelaksanaan Liga Pelajar 2016 dengan tema Revolusi Mental Sepak Bola Nasional Melalui Pembinaan Usia Muda ini, dihadiri oleh perwakilan panitia dan korwil dari 34 provinsi di Indonesia. Dalam bimtek tersebut dibahas format teknis dan regulasi kompetisi.
Menurut Raden Isnanta, digulirkan Liga Pelajar U-16 merupakan komitmen pemerintah untuk menghadirkan kompetisi berjenjang usia muda. Tidak hanya U-16, namun juga ada U-12, U-14 hingga U-18 yang biasa disebut Liga Santri Nusantara (LSN).
"Tidak hanya menyediakan kesempatan bertanding dan kompetisi, kami juga ingin menghadirkan sentuhan pendidikan kepada pesepakbola sejak dini. Bermain fair play, tidak ada perkelahian, permusuhan dan seterusnya. Ini salah satu bentuk revolusi mental dalam sepak bola nasional," katanya menambahkan.
Liga Pelajar U-16 akan dimulai babak regional dan setiap tim bebas menggunakan bendera apa saja mulai klub, sekolah sepak bola (SSB) maupun tim sekolah.
Adapun yang menjadi syarat utamanya adalah pemain yang turun dalam kompetisi ini harus berstatus sebagai pelajar.
Juara masing-masing region nantinya akan kembali bertanding di tingkat provinsi. Juara untuk level provinsi berhak tampil di kompetisi tingkat nasional yang sedianya akan bertanding di Jakarta.
Hanya saja, mulai babak perempat final hingga final pertandingan akan digelar di Sidoarjo, Jawa Timur.
"Untuk babak final, pertandingannya akan bersamaan dengan puncak peringatakan Hari Olahraga Nasional 9 September," kata Ketua Panitia Liga Pelajar U-16 Kusnaeni
Staf Kusus Menpora Bidang Olahraga M Khusen Yusuf menegaskan jika atlet harus dibina dengan baik sejak usia dini.
Karena itu, Liga Pelajar U16 kali ini juga harus dikelola dengan baik dan profesional atau setidaknya mendekati profesional.
"Tanamkan nilai-nilai sportivitas dan fair play, jangan ada pencurian umur. Panitia nasional dan korwil harus aware dengan media baik lokal dan juga nasional. Biasakan para pemain menghadapi media dan menjalani wawancara dengan wartawan," kata pria asal Lumajang itu pula.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016