Palembang (ANTARA News) - Pedagang buah kelapa muda di Kota Palembang, Sumatera Selatan, pada bulan suci Ramadan 1437 Hijriah/2016 ini bermunculan, karena buah tersebut menjadi salah satu menu minuman yang digemari warga setempat untuk berbuka puasa.
Pedagang buah kelapa muda di Palembang, Kamis, tidak hanya banyak dijumpai di pasar tradisional, tetapi juga di kawasan permukiman penduduk seperti Bukit Besar, Maskarebet, Talang Buruk, Plaju, Kertapati, dan beberapa lokasi lainnya.
Digemarinya buah kelapa muda yang dikenal dengan dogan untuk menjadi minuman utama atau bahan campuran minuman berbuka puasa, mendorong banyaknya bermunculan pedagang musiman di pasar tradisional dan kawasan permukiman penduduk.
Salah seorang pedagang buah di pasar Sekip Ujung Palembang, Wendi mengatakan, buah kelapa muda atau yang lebih dikenal masyarakat setempat dengan buah dogan itu, seperti biasanya pada setiap bulan puasa Ramadhan cukup digemari atau menjadi salah satu minuman favorit.
"Seperti biasanya, setiap bulan Ramadan, saya berupaya menyiapkan stok buah dogan dari berbagai daerah Sumatera Selatan untuk dijual sendiri dan dipasok ke sejumlah pasar tradisonal dan pedagang musimam di Kota Palembang," ujarnya.
Ia menjelaskan, buah kelapa muida itu dijual kepada masyarakat dengan cara buah utuh dan ada yang sudah dikupas serta dikeluarkan isinya dikemas dalam bungkus plastik.
Buah dogan itu dijual dengan harga berkisar Rp6.000 hingga Rp9.000 per buah, tergantung ukuran besar dan kecilnya buah tersebut.
"Keuntungan berjualan buah kelapa muda pada bulan Ramadan ini lumayan besar. Keuntungan ini merupakan salah satu berkah bulan puasa bagi keluarga saya," ujar Wendi.
Sementara pedagang dogan di kawasan Bukit Besar Surachman mengatakan, warga kota ini sangat menyukai buah kelapa muda.
Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, permintaan buah kepala muda mengalami peningkatan yang cukup tinggi selama bulan puasa Ramadan.
Kondisi tersebut merupakan peluang usaha yang cukup baik, sehingga pada bulan puasa tahun ini kegiatan usaha itu kembali dijalani, ujarnya.
Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016