Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian akan menghemat anggaran sebesar Rp368,5 miliar pada Rancangan Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (RAPBN) Perubahan 2016, namun Industri Kecil Menengah (IKM) pangan tetap diprioritaskan untuk tumbuh.
"Konsekuensi penghematan ini kami harus memperioritaskan IKM yang berpotensi, utamanya IKM pangan," ujar Dirjen IKM Kemenperin Euis Saedah di Jakarta, Kamis.
Euis mengatakan, selain IKM pangan, IKM yang bergerak dibidang fashion juga menjadi prioritas untuk tumbuh pada tahun ini.
Kemenperin mengutamakan kedua IKM tersebug karena dinilai memiliki pasar yang baik di dalam negeri, sehingga pelatihan dan bantuan untuk menambah jumlah IKM pangan dan fashion terus dilakukan.
Menurut data Kemenperin, Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Kecil Menengah (IKM) di Ditjen IKM Kemenperin akan dihemat Rp43,8 miliar.
Secara keseluruhan, anggaran Kemenperin akan dihemat 12 persen atau sebesar Rp369,5 miliar.
Euis menambahkan, dengan penghematan tersebut, penumbuhan jumlah IKM diprediksi akan tertahan, di mana setiap tahun rata-rata 1.000 IKM tumbuh diberbagai bidang.
"Dengan penghematan ini, berarti ada 150 IKM yang tidak bisa kita jangkau. Jadi kita akan memprioritaskan IKM pangan dan fashion," ungkapnya.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016