ASEAN tidak akan mengeluarkan pernyataan. Tidak akan mungkin pada saat pertemuan menlu (ASEAN-China) di Kunming itu ASEAN mengeluarkan pernyataan bersama,"

Jakarta (ANTARA News) - Direktur Mitra Wicara Intrakawasan ASEAN Kementerian Luar Negeri RI Derry Aman menyampaikan bahwa negara-negara anggota ASEAN tidak akan mengeluarkan pernyataan bersama terkait sengketa Laut Cina Selatan (LCS) pada pertemuan menteri luar negeri ASEAN-China pada 13-14 Juni.

"ASEAN tidak akan mengeluarkan pernyataan. Tidak akan mungkin pada saat pertemuan Menlu (ASEAN-China) di Kunming itu ASEAN mengeluarkan pernyataan bersama," kata Derry di Jakarta, Kamis.

Terkait berita yang beredar tentang akan adanya pernyataan bersama ASEAN itu, Derry mengaku bahwa memang ada keinginan logis dari ASEAN untuk menyampaikan pandangan bersama terhadap kasus Laut Cina Selatan.

"Memang ada keinginan dan suatu hal logis bahwa ASEAN sebagai organisasi regional yang dianggap dominan di kawasan untuk perlu menyampaikan pandangan terhadap kasus LCS, terutama terkait hasil PCA (permanent court of arbitration) yang diajukan Filipina terhadap China," ujar dia.

"Indonesia berpandangan bersama negara anggota ASEAN lainnya bahwa ASEAN perlu mengeluarkan satu pernyataan tetapi tentu tidak mudah mencapai konsensus diantara sesama negara anggota ASEAN," lanjut Derry.

Dia menyebutkan bahwa dalam pembahasan di antara negara-negara ASEAN sejauh ini belum tercapai kesepakatan atau konsensus untuk melakukan pernyataan bersama ASEAN terhadap perkembangan sengketa Laut Cina Selatan.

"Ada logika yang berkembang bahwa ASEAN sebagai organisasi regional tentu akan aneh kalau tidak ada pandangan terkait Laut Cina Selatan, namun kita juga tetap perlu menjaga stabilitas yang merupakan modal untuk kesejahteraan di kawasan," ucapnya.

Pada September tahun ini ASEAN dan China akan mengadakan konferensi tingkat tinggi (KTT) untuk memperingati 25 tahun hubungan kerja sama kemitraan kedua pihak.

Menurut Derry, sejak 1951 ASEAN dan China telah menjalin berbagai kemitraan yang terdiri dari tiga pilar hubungan, yaitu politik keamanan, ekonomi, dan sosial budaya.

"Dalam konteks arsitektur regional yang sangat dinamis, dengan sentralitas ASEAN, kita berharap ASEAN bisa menjadi penentu akan nasib kita sendiri. Dengan kemitraan dengan China diharapkan dapat mendukung ASEAN sebagai contoh baik organisasi regional," ujar dia.

Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016