Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada perdagangan Rabu pagi ditutup turun 0,10 persen karena kondisi pasar yang masih "overbought" (jenuh beli). IHSG sesi pagi ditutup turun 1,725 poin menjadi 1.773,698 dan indeks LQ45 melemah 0,909 poin atau 0,24 persen ke level 375,874. Transaksi mencapai 1,223 miliar unit saham dengan nilai Rp917,935 miliar dari 15.955 kali transaksi. Analis Riset PT Valbury Asia Securities, Krisna Dwi Setiawan, mengatakan pelemahan indeks lebih disebabkan oleh kondisi pasar yang "overbought" sehingga gagal mengikuti kenaikan bursa AS dan beberapa bursa regional, kecuali Hongkong. Selain itu, pasar juga masih menunggu keputusan The Fed, bank sentral AS, yang akan memutuskan suku bunganya dan berkomentar tentang pandangan ekonomi ke depan nanti malam. Pada perdagangan sesi pagi ini, penurunan indeks lebih disebabkan oleh aksi ambil untung saham sektor pertambangan, Aneka Tambang (ANTM), Internasional Nickel (INCO) dan Tambang Timah (TINS), serta Telkom (TLKM) yang sebelumnya mengalami kenaikan cukup tajam. Saham TLKM melemah Rp200 ke posisi Rp9.300, ANTM turun Rp150 menjadi Rp11.150 dan TINS melorot Rp150 bertengger di harga Rp12.050. Penurunan indeks ini tertahan kembali menguatnya saham saham Astra Internasional (ASII) yang diikuti saham Truba Alam Manunggal (TRUB) dan Bank Danamon. Saham ASII terdorong Rp50 menjadi Rp13.150, TRUB terangkat Rp10 ke level Rp840 dan BDMN menguat Rp200 di posisi Rp6.250. Pada perdagangan Rabu pagi ini sebenarnya didominasi oleh pergerakan saham yang naik dibanding yang turun, dimana 64 lawan 51, sedangkan 54 bergerak mendatar. Namun pergerakan saham yang naik ini didominasi oleh saham-saham lapis kedua. (*)
Copyright © ANTARA 2007