Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian menyerap 17,87 persen atau Rp586,489 miliar hingga 31 Mei 2016 dari pagu anggaran sebesar Rp3,282 triliun pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016.
"Realisasi ini meningkat 7 persen apabila dibandingkan dengan capaian pada bulan yang sama Tahun 2015 sebesar 10,92 persen," kata Menteri Perindustrian Saleh Husin saat menggelar Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR di Jakarta, Kamis.
Saleh melanjutkan, jika dibandingkan dengan target hingga akhir Mei sebesar 27,59 persen, maka realisasi anggaran Kemenperin masih dibawah target yang ditetapkan.
Menurut Saleh, masih rendahnya realisasi anggaran tersebut dikarenakan beberapa hal, yakni kegiatan unit Eselon I yang baru dimulai pada akhir April, karena proses revisi anggaran yang disebabkan perubahan nomenklatur.
Adapun perubahan nomenklatur tersebut terjadi pada Ditjen Industri Kecil Menengah (IKM), Ditjen Industri Kimia Tekstil dan Aneka (IKTA), Ditjen Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) dan Ditjen Ketahanan dan Pengembangan Akaes Industri Internasional (KPAII).
Selain itu, adanya kegiatan yang anggarannya cukup besar, seperti pada Ditjen Pengembangan Perwilayahan Industri (PPI) yang masih dalam proses lelang, sehingga diperkirakan peningkatan penyerapan terjafk pada triwulan III dan IV.
Adapula beberapa kegiatan yang sudah dilakukan proses pencairan bintang, namun dengan adanya Inpres Nomor 4 Tahun 2016 tentang Langkah-langkah Penghematan dan Pemotongan Anggaran Kementerian/Lembaga, maka anggaran yang dibintangi tersebut menjadi prioritas penghematan.
Menurut data Kemenperin, program-progam yang direncanakan telah direalisasikan melalui penyerapan tersebut antara lain Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kemenperin dan Program Pengembangan Teknologi dan Kebijaman Industri.
Selain itu, Program Peningkatan Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional, Program Pengembangan SDM Industri dan Dukungan Manajemen, serta Program Pengembangan Industri Berbasis Agro.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016