Jakarta (ANTARA News) - Tim sepak bola Ibu Kota, Persija Jakarta ada kemungkinan menggunakan formasi 4-3-3 ketika melawan tim tamu PS TNI pada Liga Indonesia Soccer Championship, Jumat (10/6) di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta.
"Ada kemungkinan bisa memakai 4-4-2 atau bisa juga memakai 4-3-3 tergantung nanti kebutuhan dan kesesuaian dengan pemain yang siap," kata Pelatih Persija Paulo Camargo dalam jumpa pers di Senayan, Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan ada kemungkinan juga bisa menurunkan penyerang senior Bambang Pamungkas dalam laga tersebut. Namun, penyerang Persija Rahmad Afandi diprediksi besar kemungkinan akan turun karena dirasa sudah lama di Persija.
Camargo memprediksi pertandingan besok melawan PS TNI akan berlangsung ketat dan tempo tinggi. Senada dengan Paulo Camargo, penjaga gawang Persija Andritany Ardhiyasa mengaku akan memberikan penampilan terbaik dalam laga melawan PS TNI.
"Bisa jadi melawan PS TNI adalah laga terakhir kami di Gelora Bung Karno sebelum direnovasi, jadi kami akan tampi dengan kekuatan terbaik yang bisa diberikan," kata Andritany.
Sementara itu, pelatih PS TNI, Eduard Tjong mengatakan bahwa secara statistik klasemen, PS TNI masih berada di bawah Persija. "Kami tahu diri saja, Persija adalah tim besar, sehingga senjata kami adalah motivasi untuk mengalahkan," kata pelatih yang akrab disapa Edu tersebut.
Ia mengatakan mewaspadai semua pemain Persija, terutama kecepatan dari pemain sayap Persija. Edu juga menjelaskan bahwa beberapa kondisi pemainnya tidak dalam kondisi 100 persen. Dimas Drajad penyerang dari PS TNI diketahui sedang mengalami cedera dan tidak bisa diturunkan ketika melawan tim Macan Kemayoran julukan Persija.
Edu juga berharap penampilan yang belum konsisten dari PS TNI pada kompetisi Indonesia Soccer Championship bisa menjadi tolak balik dari semangat untuk mencuri poin maksimal di Gelora Bung Karno. Ia mengaku telah berbicara secara empat mata kepada para pemain untuk menambah motivasi kemenangan bagi tim.
Pewarta: Afut Syafril
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016