Jakarta (ANTARA News) - Ganda putra Malaysia, Koo Kien Keat/Tan Boon Heong, mendapat sambutan meriah di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLAI), Selasa (20/3), saat kembali ke negaranya usai menjuarai All England dan Swiss Terbuka. Seperti diberitakan Thestar.Online, Rabu, sekitar 500 orang menyambut pasangan juara Asian Games tersebut, termasuk Menteri Olahraga Datuk Azalina Othman Said dan Presiden Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) Datuk Nadzmi Mohd Salleh. Kedua gelar, Juara All England dan Swiss Terbuka, menggenapi pengumpulan gelar pasangan baru yang bergabung Oktober lalu itu menjadi empat (termasuk Asian Games dan Malaysia Terbuka) dari enam turnamen internasional yang mereka ikuti. Sementara Malaysia bersuka cita setelah berhasil menyudahi masa paceklik gelar ganda putra di All England selama 25 tahun, sektor ganda putra Indonesia justru memasuki masa kritis, setelah dua ganda andalan, Markis Kido/Hendra Setiawan (ranking 3 dunia) dan Luluk Hadiyanto/Alvent Yulianto (8) tersingkir di putaran kedua All England. Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI), Lius Pongoh, mengatakan bahwa dalam rapat evaluasi hasil kedua turnamen di Balaikota DKI Jakarta, Selasa, Ketua Umum PB PBSI Sutiyoso sebenarnya mengharapkan ganda putra dapat meraih gelar di All England. "Meski ada kemajuan pada tunggal putra, Bang Yos tidak puas dengan hasil tersebut karena sebenarnya ia menginginkan ganda putra atau ganda campuran menjadi juara di All England," kata Lius. Seperti diberitakan sebelumnya, All England merupakan sasaran antara sebelum tim nasional berlaga di kejuaraan beregu campuran Piala Sudirman, Juni mendatang. Pada turnamen bulutangkis tertua tersebut, hanya tunggal putra Sony Dwi Kuncoro serta ganda putri Greysia Polii/Vita Marissa dan ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir yang berhasil mencapai perempatfinal, yang lainnya sudah tersingkir lebih dulu. Markis/Hendra yang tahun lalu mengumpulkan tiga gelar turnamen resmi Federasi Bulutangkis Internasional (WBF, dulu IBF), prestasinya terus menurun dalam tiga Super Series yang diikutinya. Setelah mencapai semifinal di Malaysia Terbuka, ia tersingkir di perempatfinal Korea Terbuka dan babak kedua All England. Sedangkan finalis Asian Games Luluk/Alvent yang ambil bagian pada Malaysia Terbuka dan All England, semuanya tersingkir di babak 16 besar. Ditanya mengenai kemungkinan menukar pasangan, Lius mengatakan, ada keinginan untuk itu namun sulit diwujudkan mengingat penyelenggaraan Piala Sudirman yang tinggal sekitar 40 hari latihan. "Membuat pasangan baru membutuhkan waktu untuk menyatukan dua orang berbeda, tidak seperti misalnya Rudy Hartono dan Lim Swie King jago lalu bisa dipasangkan begitu saja, Perlu waktu, sementara selain waktu penyelenggaraan sudah dekat, stok pemainnya juga hanya itu-itu saja," jelas Lius. Lius juga menyatakan belum ada rencana untuk memanggil pasangan atau pemain dari luar pelatnas untuk memperkuat tim Indonesia. Keempat pemain ganda putra itu adalah yang terbaik yang dimiliki Pelatnas Cipayung saat ini menyusul keluarnya beberapa pemain spesialis ganda seperti Candra Wijaya, Sigit Budiarto dan Eng Hian. (*)
Copyright © ANTARA 2007